Daring atau luring?

  • Whatsapp
Dr. Irwan Lakani. Foto: Istimewa

Dr. Irwan Lakani, S.P., M.Si. (Penulis adalah dosen Fakultas Pertanian Universitas Tadulako)

HARI Senin (25/10/2021) perkuliahan tatap muka secara luring atau langsung terbatas telah dimulai di Universitas Tadulako. Boleh dikata dari tatap muka menjadi tatap badan. Dari hanya saling menatap wajah di depan layar gawai menjadi seutuhnya bisa melihat badan di ruang kelas.

Bacaan Lainnya

Tentu bagi mahasiswa lama yang merindukan sejak lama bisa ketemu teman-teman kuliah akan merasa senang. Bagi mahasiswa baru, yang saya maksudkan Angkatan 2020, ini merupakan pengalaman pertama bertemu teman di kelas.

Mahasiswa yang mulai kuliah tahun 2020 dan 2021, adalah mahasiswa Angkatan C-19, mahasiswa yang ujian kelulusannya di SMA/SMK “terbantu” oleh wabah corona sehingga lebih mudah lulusnya, mungkin.

Begitu masuk kuliah pun, merasakan kuliah yang tidak begitu ketat baik masuk kelasnya maupun praktikum dan ujian-ujiannya.

Suasana yang serba dimudahkan ini akan segera beralih menjadi suasana yang agak disiplin. Mengapa masih agak, belum sangat disiplin? Karena pertemuannya masih terbatas fifty-fifty antara Nomor Induk Mahasiswa genap dan ganjil.
Saat mahasiswa berstambuk genap, istilah Belanda yang masih dipakai stamboek, masuk kelas, mahasiswa stambuk ganjil masih bisa santai kuliah dari kos-an atau rumah.

Setelah lebih dari setahun sejak April 2020 lalu perkuliahan langsung dipending, ruang-ruang kuliah mulai dibuka pada akhir bulan ini. Ruang kuliah yang tadinya bak ruang berhantu kini akan dipenuhi suara para dosen yang akan unjuk ilmu, ditambah sedikit suara mahasiswa yang terbata-bata menjawab pertanyaan.

Menghadapi suasana yang berbeda itu, perlu kerja ekstra bagi dosen untuk menjadi fasilitator mahasiswa pada proses pembelajaran, agar mahasiswa bisa menggali potensi ilmunya sendiri.
Model pembelajaran Student Center Learning (SCL), memang menghendaki dosen bukan lagi semata-mata sebagai sumber ilmu. Ilmu bisa diperoleh dari berbagai sumber, apalagi zaman IT sekarang ini dengan mudah bisa diperoleh dari ujung jempol di gadget.

Pada awal perkuliahan daring, saya sempat melakukan jajak pendapat secara daring untuk tahu apakah mahasiswa lebih senang kuliah daring atau luring. Istilah daring dan luring ini sendiri mulai berkembang sejak pandemi untuk membedakan kuliah lewat fasilitas internet dalam jaringan (Daring) dan kuliah di kelas dengan sebutan luar jaringan (luring).

Pos terkait