PALUEKSPRES, JAKARTA- Untuk membangun Indonesia yang maju dan sejahtera, diperlukan peran serta para cendekiawan melalui gagasan-gagasannya yang konstruktif dan didasarkan pada pemahaman keagamaan. Hal itu juga diharapkan Wakil Presiden KH Maruf Amin kepada cendekiawan Buddhis yang ada di Indonesia.
“Harapan saya Keluarga Cendekiawan Buddhis Indonesia (KCBI) ini diperankan lah secara optimal, dan harus menghasilkan gagasan-gagasan yang segar konstruktif, sebagai bangsa yang majemuk, sebagai bangsa yang ingin maju dengan tantangan yang dihadapi. Kita ingin mengakselerasi supaya kita tidak lagi menjadi middle income country, kita ingin menjadi high income country, ini tentu harus ada terobosan-terobosan,” ujar Wakil Presiden (Wapres) K.H. Ma’ruf Amin saat menerima audiensi Pengurus
KCBI melalui konferensi video dari Kediaman Resmi Wapres Jakarta Pusat, Rabu, (3/11/2021).
“Di Islam ada ICMI (Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia), di buddhis ada KCBI, nah ini negara memang memerlukan peran itu, peran untuk membangun kesejahteraan tentu khususnya bagi umat buddhis sendiri dan juga untuk bangsa Indonesia dan sumbangan pikiran dan konsep-konsep pikiran dari berbagai kelompok cendekiawan,” tambahnya.
Wapres juga mengatakan bahwa peran para cendikiawan diperlukan dalam menjaga kerukunan beragama agar tidak ada konflik keagamaan dalam negeri.
“Kita harus bisa menyelesaikan persoalan-persoalan, kita bisa mengawal bersama-sama, karena itu saya katakan, peran daripada majelis-majelis agama dan secara khusus peran dari kelompok cendekiawan dari kalangan majelis-majelis agama itu menjadi sangat diperlukan keberadaannya,” tuturnya.
“Jangan sampai ada sekecil apapun bisa mengganggu kerukunan ini. Nah tugas intelektual cendekiawan menjadi penting dalam rangka merumuskan semua aspek itu,” pintanya.
Sebelumnya, Ketua Umum WALUBI S. Hartati T. Murdaya berharap Wapres dapat menghadiri Pembukaan Musyawarah Nasional (Munas) KCBI yang akan diselenggarakan di JI Expo Kemayoran, Jakarta Pusat Rabu, 10 November 2021.
Hartati menjelaskan kegiatan Munas tersebut bertujuan untuk bersama-sama menghadapi tantangan, membantu pemerintah dalam melakukan upaya pemulihan ekonomi nasional, khususnya dengan cara membangun satu sistem untuk membantu para pengusaha buddhis.