Warga Lebagu Parimo Dilatih Membuat Olahan Makanan

  • Whatsapp
PELATIHAN - Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Parimo, Sofiana saat menghadiri pelatihan peningkatan kualitas produk olahan dan kreativitas di Desa Lebagu. Foto : ASWADIN/PE

PALUEKSPRES, PARIMO– Dinas Koperasi, Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Kabupaten Parigi Moutong (Parimo) melaksanakan pelatihan peningkatan kualitas produk olahan dan kreativitas para pelaku usaha UMKM di Desa Lebagu, Kecamatan Balinggi.
Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten Parigi Moutong Sofiana mengatakan, dalam kegiatan ini pihaknya menghadirkan dua instruktur pelatihan, yakni pembuatan cendramata yang menggunakan bahan baku daun nibung, dan olahan abon ikan.
Menurut Sofiana, program tersebut merupakan langkah tindaklanjut kerjasama pihaknya dengan Badan Pertanahan Nasional (BPN) setempat, tujuanya untuk memajukan Kampung Reforma Agraria yang ditetapkan di Desa Lebagu.
Alasan memilih bahan dasar ikan untuk pembuatan abon, karena ikan sangat mudah didapatkan di wilayah Kabupaten Parigi Moutong.
“Bahkan, hasil produksi perikanan melimpah, sehingga pelaku usaha pengolahan makanan tidak kesulitan untuk mendapatkan bahan baku,” kata Sofiana kepada wartawan disela kegiatannya, Kamis (4/11/2021).
Dia mengatakan, hasil produksi yang meningkat itu, bisa mendatangkan keuntungan bagi masyarakat lain dengan menjual olahan mereka ke pasar baik di dalam daerah itu sendiri maupun keluar daerah.
“Jadi memanfaatkan hasil produksi berlimpah ini akan membawa keberuntungan juga buat warga lain, dengan mengolahnya untuk dijual ke pasaran,” ujarnya.
Kemudian, untuk pembuatan cendramata berbahan baku daun nibung ini, diharapkan dapat menjadi ole ole khas Parigi Moutong untuk kedepan. Sehingga, pemanfaatannya dapat meningkatkan nilai ekonomi, untuk mensejahterakan masyarakat di desa itu.
“Daun nibung ini, banyak manfaatnya, bisa juga untuk cendramata seperti vas, bunga, keranjang dan lainnya. Jika ini dikembangkan bisa jadi cendramata khas daerah kita,” kata dia.
Dia mengatakan, peserta pelatihan merupakan anggota dari enam kelompok yang sebelumnya telah dibentuk. Peserta ini berasal dari enam dusun, dengan perwakilan sebanyak enam orang per kelompok.
Lanjut dia mengatakan, selain memberikan pelatihan, pihaknya juga memberikan bantuan fasilitas kepada para kelompok UMKM yang baru terbentuk. Bahkan, pihaknya juga membantu kelompok itu mendapatkan nomor izin usaha, yang pendaftarannya dilakukan secara online.
“Kami berupaya dengan cara bergotong royong ikut memajukan desa ini, meningkatkan dan memberdayakan sumber daya manusia,” sebut Sofiana.
Ia menambahkan, selain itu juga pihaknya akan membantu kelompok UMKM yang baru tumbuh itu, mendapatkan modal untuk pengembangan usaha mereka, dengan memberikan rekomendasi kepada pihak Bank penyalur Kredit Usaha Rakyat (KUR).
Olehnya, dalam pelatihan itu pihaknya melibatkan pihak Bank penyalur KUR untuk mensosialisasikan produk kredit mereka. Agar masyarakat mengetahui untuk bisa menggunakan tawaran mereka. (asw/paluekspres)

Pos terkait