PALUEKSPRES, JAKARTA – Wakil Presiden (Wapres) KH. Ma’ruf Amin segera menelpon Menteri Sosial, Tri Rismaharini, untuk memastikan penanganan pascabanjir yang terjadi di beberapa daerah di tanah air. Dia meminta Risma untuk segera menangani dan menginformasikan perkembangan banjir di Kota Batu, Malang, Jawa Timur, Sintang-Melawi, di Kalimantan Barat dan NTT.
“Tolong ya Bu,” kata Wapres kepada Risma dari sambungan telpon di kediaman resminya, Kamis malam (4/11/2021). Permintaan ini langsung disahuti Risma dengan mengatakan akan melaporkan perkembangannya segera kepada Wapres.
Menurut Risma, untuk di Melawi daerah yang terletak di perbatasan negeri jiran, Malaysia itu, terbilang parah. sejumlah akses keluar terputus. Persoalannya ada pada stok bahan makanan. Tapi, pihaknya sudah mengirimkan tim untuk segera mengirim bantuan dan membangun lumbung untuk tempat stok bahan makanan.
Sebenarnya kata Risma, dia mengkhawatirkan ramalan BMKG soal potensi curah hujan tinggi yang titik puncaknya terjadi pada Januari hingga Februari 2022.
“Ramalan BMKG itu kan parahnya (hujan) justru Januari sampai Februari, Bapak. Sekarang ini kami siapkan lumbung padi sehingga nanti kalau ada banjir, jalannya putus, mereka masih bisa survive dengan lumbung,” pungkas Risma.
Sebelumnya, pada malam yang sama, Wapres juga melakukan sambungan telepon dengan Wali Kota Batu, Dewanti Rumpoko, terkait banjir bandang yang melanda wilayahnya.
“Ini memang karena hujannya lebat sekali hampir satu jam lebih dengan curah hujan yang sangat besar, yang kemudian membawa pohon-pohon yang sudah lama kering ada di hutan-hutan itu ke bawah, Bapak, sehingga menutupi jalan air yang itu jadi menimpa rumah-rumah penduduk,” lapor Dewanti.
Terkait korban jiwa, Dewanti melaporkan hingga saat ini tiga orang penduduk lanjut usia (lansia) dinyatakan hilang.
“Yang hilang ada tiga orang yang lansia yang sudah sepuh-sepuh semua, Pak Wapres. Itu yang sekarang belum ketemu,” ungkapnya.
Sementara untuk pengungsian penduduk, Dewanti menyampaikan bahwa saat ini telah dilakukan penanganan darurat antar warga dimana penduduk yang rumahnya tidak terlalu terdampak banjir menyediakan tempatnya untuk membantu sesama.