PALUEKSPRES, PARIMO– Pada era digitalisasi diperlukan sebuah inovasi dalam rangka mendeteksi, memitigasi, memetakan, hingga penanggulangan tanggap darurat dan pascabencana.
Demikian dikatakan Sekretaris Badan Penangglangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Parigi Moutong, Rivai, ST, ditemui usai kegiatan sosialisasi Aplikasi Sistem Informasi Kebencanaan Kabupaten Parigi Moutong (SIBIMO) di Parigi, Kamis (18/11/2021).
“Dari inovasi itu, melahirkan satu aplikasi berbasis daring yakni SIBIMO, hal itu sebagai solusi layanan informasi bencana yang cepat, lengkap, dan akurat,” jelasnya.
Kemudian, aplikasi ini juga dibuat guna memudahkan warga untuk melapor maupun mencari tahu informasi tentang kebencanaan. Sekaitan dengan aplikasi SIBIMO, saat ini pihaknya tengah menunggu Peraturan Bupati (Perbup) tentang penetapan tanggap darurat bencana yang masih dalam proses di Biro Hukum Provinsi Sulawesi Tengah.
“Terkait pengajuan Perbupnya kami sudah masukkan sekitar dua pekan lalu, dan mereka bilang tidak ada kendala. Sehingga, mereka bilang kami menunggu saja karena masih dalam proses, mereka hanya mencocokan dengan peraturan yang diatasnya jangan sampai bertentangan,” ujarnya.
Ia mengaku mulai dari proses pembuatan website, aplikasi hingga peluncuran aplikasi SIBIMO pihaknya tidak menemui kendala. Makanya aplikasi ini mulai di sosialisasikan ke desa-desa yang dinilai rawan terjadi bencana.
Untuk sosialisasi kali ini pihaknya menyasar sebanyak 12 Kecamatan di daerah itu. Kemudian, kecamatan di wilayah utara Parigi Moutong yang paling banyak dilakukan sosialisasi aplikasi SIBIMO tersebut.
“Jadi kecamatan yang paling banyak itu, diwilayah utara seperti, kecamatan Taopa, Bolano, Ongka, Mepanga, Palasa, dan kecamatan Sidoan,” jelas Rivai.
Dia mengatakan, untuk wilayah Parigi mulai dari Parigi Kota, Sausu, Balinggi, dan kecamatan Torue. “Karena kendala anggaan, sehingga kami hanya melakukan sosialisasi aplikasi SIBIMO ini di 12 kecamatan saja,” ungkapnya.
Ia menambahkan, dalam penggunaannya pihaknya melibatkan aparat desa untuk bertugas sebagai operator di masing-masing wilayah untuk membantu dalam memberikan laporan bencana yang disampaikan oleh warga.