PALUEKSPRES, JAKARTA — Program Kartu Prakerja yang diluncurkan sejak tahun 2020 hingga tahun 2021 ini akan terus berlanjut hingga tahun 2022.
Ini sesuai dengan pernyataan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian sekaligus Ketua Komite Cipta Kerja Airlangga Hartarto yang menyatakan sampai berjumpa di Program Kartu Prakerja tahun 2022 seperti dikutip dari Fajarcoid, Kamis, (16/2021).
“Pada malam hari ini pukul 23.59 WIB pendaftaran peserta baru akan ditutup untuk sementara. Saya mengucapkan sampai jumpa di Program Kartu Prakerja tahun 2022,” ujarnya, Rabu (15/12/2021).
Pada tahun 2021, Program Kartu Prakerja telah memberikan manfaat kepada 5.931.574 penerima yang berasal dari 34 provinsi dan 514 kabupaten/kota. Dengan berakhirnya tahun 2021, maka pada hari Rabu (15/12) Program Kartu Prakerja tahun 2021 resmi ditutup.
Program Kartu Prakerja akan kembali dibuka di tahun 2022. Pemerintah melakukan ini berdasar pada berbagai pertimbangan, utamanya yakni antusiasme masyarakat dan dampak positif yang dirasakan langsung oleh masyarakat yang terbukti melalui hasil kajian berbagai survei lembaga independen.
Survei Angkatan Kerja Nasional Agustus 2021 yang dirilis BPS juga menyatakan angkatan kerja yang mengetahui Kartu Prakerja mengalami peningkatan dan 87,2% penerima yang menyelesaikan pelatihan menyatakan bahwa pelatihan meningkatkan keterampilan kerjanya.
Selanjutnya, 27% Penerima Kartu Prakerja yang tidak bekerja pada Januari 2021, saat ini sudah bekerja atau berwirausaha. Untuk mendukung bagi mereka yang menjalankan usaha atau berwirausaha, Pemerintah juga memberikan dukungan kemudahan akses permodalan usaha melalui program KUR.
“Anggaran Program Kartu Prakerja pada tahun 2022 sebesar Rp11 triliun. Pada semester 1 program ini masih akan menjalankan skema semi bansos dan di Semester 2 akan dijalankan secara hybrid. Program ini juga terkait dengan inklusi keuangan yang bisa menjadi contoh dalam Presidensi G20 Indonesia dimana program ini bisa direplikasi oleh negara berkembang lainnya,” tutur Menko Airlangga. (fajar/pe)