Dia menegaskan Kemenag mempunyai tiga opsi pelaksanaan haji 2022. Pertama, memberangkatkan jemaah dengan kuota penuh. Kedua, pemberangkatan terbatas. Ketiga, tidak memberangkatkan sama sekali.
“Kami tetap berupaya memberangkatkan jemaah calon haji dan memprioritaskan jemaah calhaj 2020,” tegasnya. Berbagai upaya menurut Menteri Yaqut sudah dilakukan Kemenag.
Persiapan itu di antaranya panduan pelaksanaan jemaah calhaj selama masa pandemi, persiapan akomodasi. Kemenag juga berkoordinasi dengan Kementerian Kesehatan untuk vaksinasi para jemaah calhaj. Begitu pula dengan Kementerian Perhubungan untuk fasilitas penerbangan.
“Semua persiapan terus kami lakukan. Namun, kepastian pemberangkatan jemaah calhaj ada di Kementerian Haji Arab Saudi,” kata Menteri Yaqut. (jpnn/pe)