15 Kepala Keluarga Korban Banjir Boyantongo Belum Punya Tempat Tinggal Tetap

  • Whatsapp
Salah satu rumah warga desa Boyantongo yang hancur akibat diterjang banjir tahun 2020 lalu/ foto: Aswadin/PaluEkspres

PALUEKSPRES,PARIMO – Sebanyak 15 Kepala Keluara (KK) korban pascabanjir tahun 2020 lalu di desa Boyantongo Kecamatan Parigi Selatan Kabupaten Parigi Moutong (Parimo), hinga saat ini belum mendapat tempat tinggal tetap.

“Belasan korban banjir Boyantongo Kabupaten Parigi Moutong pascabanjir tahun 2020 itu, hingga kini masih belum jelas,” ungkap Ketua Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Boyantongo, Rais kepada wartawan di Parigi, Rabu (19/1/2022). 

Menurut Rais, belasan kepala keluarga yang menjadi korban banjir tersebut, terpaksa harus tinggal di lokasi rumah mereka sebelumnya yang sewaktu-waktu mengancam keselamatan warga itu sendiri.

“Karena berada tidak jauh dari bantaran sungai, meskipun pemerintah desa setempat telah melarang untuk mendirikan bangunan disepanjang bantaran sungai itu.” ujar Rais.

Menurut dia, sejauh ini belum ada realisasi dari pemerintah setempat, terkait relokasi warga yang sebelumnya menjadi korban banjir. Bahkan, mereka berencana akan menemui Bupati Parigi Moutong untuk meminta kejalasan.

“Hari ini masyarakat yang dijanjikan untuk relokasi kembali membangun rumah mereka yang terkena dampak banjir, saat ini baru ada satu unit rumah sudah memasang kusen pintu dan jendela, karena sudah bosan terus dijanji,” ungkapnya.

Bahkan, lebih parah lagi kata dia, ada beberapa kepala keluarga terpaksa harus mengontrak rumah, karena melihat kondisi tempat tinggalnya yang tidak layak huni. Sebab, hal ini tentunya akan menimbulkan kejenuhan. Apabila tidak ada realisasi, maka dikhawatirkan mereka akan mengeluarkan biaya yang lebih besar.

Pos terkait