Kemudian, untuk lahan yang akan dijadikan tempat relokasi hingga saat ini juga belum ada. Menurut pihak pemerintah desa setempat kata dia, warga korban banjir sudah mendatangi Dinas terkait yakni, BPBD dan Dinas Perumahan pun hingga detik ini belum ada realisasi.
“Bahkan Kades berencana menemui ketua DPRD untuk mempertanyakan terkait nasib korban banjir, dan BPD, mengajak Pemdes untuk bersama-sama menemui pemerintah setempat dan DPRD,” ujarnya.
Menanggapi hal itu, Kepala pelaksana (Kalak) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Parimo, Idran mengatakan, bahwa pihaknya telah menyarankan kepala desa Boyantongo untuk menemui Sekretaris daerah serta Dinas PUPRP mengenai lahan untuk relokasi korban banjir tersebut.
“Untuk lahan bukan menjadi kewenangan kami. Sebab, itu akan menyalahi aturan yang ada,” sebut Idran.
Ia mengatakan, untuk pembangunan rumah pihaknya menyatakan siap. Hanya saja, masih terkendala lahan yang hingga kini belum ada kejelasan.
“Apabila lokasi sudah pasti dan telah ditentukan, tahun ini juga pekerjaan itu akan dilaksanakan. Kemudian, mengenai besaran anggaran pembangunan untuk rumah korban banjir saya belum bisa memastikan. Karena, data rilnya ada di sekretariat daerah.(asw/PaluEkspres)