Kelima, pendidikan dan riset harus dapat menjadi pendorong dalam pembangunan ekonomi.
“Institusi pendidikan dan riset menjadi jangkar ekonomi. Institusi pendidikan memimpin dan mendorong arah pembangunan ekonomi. Tepat pada titik inilah pekerjaan rumah transformasi ekonomi menanti Indonesia,” urai Wapres.
Menurut Wapres kelima karakter tersebut merupakan faktor pendorong keberhasilan, dalam implementasinya akan terdapat juga tantangan-tantangan yang harus dihadapi.
“Krisis di bidang ekonomi bukan satu-satunya petaka yang dihadapi dunia dalam proses pembangunan. Faktor politik, konflik dan perpecahan sosial, terorisme, serta bencana seperti kelaparan dan pandemi turut menorehkan catatan dalam sejarah pembangunan dunia,” papar Wapres.
“Namun, krisis juga mengantarkan pesan dan pelajaran yang kuat. Krisis ekonomi 1997/1998 dan juga krisis 2008, termasuk multikrisis akibat pandemi saat ini, memberi pesan bahwa dunia telah menjadi satu desa global,” imbuhnya.
Menutup orasi ilmiahnya Wapres berpesan, agar seluruh wisudawan hari ini dapat mengamalkan pengetahuan yang didapatnya menjadi sebuah ilmu yang bermanfaat bagi dirinya, keluarga, bangsa dan negara guna mendorong pertumbuhan Indonesia di segala bidang.