Launching Program Bina Imtaq, Wali Kota Palu: Sabtu dan Minggu, Guru Jangan Bebani Siswa

  • Whatsapp
Wali Kota Palu Hadianto Rasyid didampingi Kadis Dikbud Kota Palu, Hardi, menabuh gendang sebagai tanda launching program Bina Imtaq Kota Palu, Sabtu (19/2/2022), di SMP Negeri 1 Palu. Foto: Protokol Pimpinan

Olehnya Ia berharap besar, Bina Imtaq mampu benar-benar dipraktekkan dengan sebaik-baiknya, dan pihaknya akan mengevaluasi secara berkala untuk bersama-sama menemukan format yang tepat agar pelaksanaan Bina Imtaq mampu teraplikasi dengan baik dan efektif bagi para siswa.

“Sehingga hari Senin – Kamis manfaatkan pendidikan umum. Dan di hari Jumat, mereka full pendidikan agama. Hari Sabtu dan Minggu, jangan dibebani mereka. Biarkan mereka menikmati waktu luangnya dan waktu bersama keluarganya. Kalau kita bebani, kapan mereka punya waktu untuk merefresh diri mereka. Saya minta Kadis, agar para guru tidak lagi memberikan beban pelajaran untuk hari Sabtu. Apapun itu,” tegasnya.

Bacaan Lainnya

Ia menekankan kebijakan tersebut akan menjadi parameter pemberian reward bagi sekolah terbaik di Kota Palu, di mana terbaik pertama akan diberikan Rp1 miliar, terbaik kedua diberikan Rp600 juta, dan terbaik ketiga akan diberikan Rp400 juta.

“Saya minta seluruh sekolah dalam lingkup pengawasan Pemerintah Kota Palu wajib melaksanakan dan memperhatikan apa yang menjadi instruksi saya,” tekannya.

Dalam kesempatan ini Wali Kota juga meminta agar pelaksanaan magang kepala sekolah dilakukan secara objektif. Karena tujuannya mempersiapkan kepala sekolah yang handal sehingga penyamaan kualitas pendidikan di lingkup Pemerintah Kota Palu betul-betul berjalan dengan baik.

Selain itu, Ia meminta Kadisdikbud Kota Palu untuk mempersiapkan langkah-langkah guna pelaksanaan pelatihan bagi guru-guru secara berkala sehingga terjadi peningkatan kemampuan kapasitas guru yang akan berdampak terhadap peningkatan kapasitas para siswa.

“Saya minta kepala sekolah untuk membangun komunikasi yang baik dengan para guru. Dan para guru mau dan mampu berkomunikasi dan bekerjasama yang baik bersama kepala sekolahnya. Saya tidak menginginkan disharmonisasi antara kepala sekolah dan guru berimbas kepada pemberian pendidikan kepada anak-anak kita,” ungkapnya.

Ia juga menambahkan agar Kadisdikbud Kota Palu memikirkan langkah terbaik untuk meningkatkan kesejahteraan para guru honorer dengan mencarikan jalan keluar bagi mereka, sehingga mereka juga mendapat perhatian yang baik dari Pemerintah. (bid/paluekspres)

Pos terkait