PALUEKSPRES,PARIMO- Kepala Desa Lemusa Kecamatan Parigi Selatan Kabupaten Parigi Moutong (Parimo), Sulawesi Tengah, Rais Mansur mengaku tidak mengetahui keberadaan perusahaan batu split atau lebih dikenal dengan nama batu belah di desanya.
“Awal pembukaan itu, setahu saya hanya untuk usaha kopra putih. Bahkan, mereka berjanji akan memberdayakan masyarakat setempat. Dan ternyata lokasi itu digunakan untuk usaha batu belah atau batu split,” ungakap Rais Mansur kepada wartawan, Minggu (20/2/2022).
Menurut Mansur, perusahaan masuk ke desanya pun, pihaknya juga mengaku tidak mengetahui. Bahkan, ia tidak pernah sekalipun turun ke lokasi untuk memastikan keberadaan perusahaan batu split tersebut. Sehingga, menuai pro dan kontra masyarakat di desa itu.
“Saya belum pernah turun ke lokasi itu, jangan nanti kalau saya ke sana masyarakat bilang apalagi sama saya makanya saya biarkan saja dulu,” ungkapnya.
Sementara, pihak perusahaan disebut tidak melakukan sosialisasi kepada masyarakat di desa itu. Sehingga, menimbulkan kekhawatiran masyarakat terkait dampak lingkungan yang ditimbulkan oleh perusahaan batu belah tersebut.
Ditambah lagi, lokasi antara perusahaan batu belah diperkirakan hanya kurang lebih 300 meter dari lokasi pemukiman warga.
Menurut Rais, sejumlah masyarakat telah menyampaikan keresahan mereka, dan meminta pemerintah desa untuk mencari tahu kejelasan pembukaan usaha tersebut.
Karena, selain masalah dampak lingkungan, masyarakat juga khawatir nantinya tidak diizinkan untuk mengambil material batu di sungai setempat, lantaran sudah dikelola oleh pihak perusahaan.
Selaku pemerintah desa kata dia, pihaknya telah menindaklajuti aduan masyarakat, di antaranya mendesak pihak penanggungjawab untuk mempertemukan dirinya dengan pemilik usaha.
Tujuannya, untuk mempertanyakan tentang kepemilikan izin, dan analisis dampak lingkungan dari kegiatan pengelolaan batu split tersebut.