PALUEKSPRES, PALU– Kantor Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana (BKKBN) Sulteng telah menyiapkan sejumlah langkah strategis dalam upaya penurunan stunting (gizi kurang).
BKKBN Sulteng sebagai koordinator nantinya akan mengkordinir agar program-program penurunan stunting instansi tingkat kabupaten untuk dikolaborasikan
Sebagai koordinator program percepatan penanganan penurunan stunting, BKKBN Sulteng nantinya akan mengkordinir agar program-program penurunan stunting instansi tingkat kabupaten untuk dikolaborasikan. Utamanya menyangkut sistem pelaporan, pelaksanaan dan evaluasi penanganan stunting.
Sejauh ini BKKBN Sulteng telah berkoordinasi dengan Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP2KB) Sulteng untuk menyiapkan Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS).
TPPS ini telah terbentuk diseluruh kabupaten/kota se Sulteng. TPPS diketuai langsung wakil bupati atau wakil wali kota dan DP2KB sebagai sekretaris.
Kepala Perwakilan BKKBN Sulteng,Tenny C Soriton mengemukakan, melalui TPPS tersebut segala bentuk program terkait penanganan stunting yang dilaksanakan akan dikoordinasikan bersama mitra dan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait.
“Tim ini nantinya akan berkolaborasi dengan semua instansi terkait ditingkat kabupaten kota untuk melaksanakan program dalam rangka penurunan stunting,” kata Tenny C Soriton, Senin 14 Maret 2022 di Kantor BKKBN Sulteng.
Tenny menjelaskan, secara nasional penurunan stunting ditargetkan 14 persen pada tahun 2024. Untuk wilayah Sulteng sendiri persentase stunting saat ini mencapai 29,7 persen.