Dari pantauan media ini, sekitar puluhan hektare lahan sawah yang mendekati masa panen di desa itu, mengalami gagal panen. Warga di dusun itu yang berharap padinya akan dipetik terpaksa harus gigit jari dikarenakan areal persawahan dihantam banjir dan lumpur.
“Sekitar puluhan hektare sawah kami pak tertimbun lumpur, dan tidak bisa diolah kembali karena sungai telah berpindah lokasi,” kata Wawan petani di desa itu.
Menurut Wawan, lahan sawah yang tertimbun lumpur akibat banjir itu jika tidak ditangani maka akan meluas dikarenakan aliran sungai berpindah dan membentuk sungai baru.
” Sungai yang menghantam kebun dan sawah petani di sini jika tidak dikeruk, maka sungai baru terbentuk akan menghantam pemukiman,” harap Wawan petani di Ogomoinit itu. (lan/paluekspres)