“Dan ini bisa membantu program pemerintah dalam rangka memperluas lapangan kerja dan juga meningkatkan pendapatan masyarakat,” tuturnya.
Adapun alasan dipilihnya bentuk lembaga keuangan syariah dan ditempatkan di pesantren, kata Wimboh, karena masyarakat di sekitar pesantren yang jumlahnya sangat banyak perlu akses keuangan yang berbasis syariah.
“Sekarang ini baru 62 tapi terus akan kita tingkatkan. Dengan cara demikian, masyarakat bisa pembiayaan murah, kita bina bagaimana bisa berproduksi sendiri dengan lebih baik dan penjualannya kita masukkan dalam ekosistem digital melalui e-commerce,” ujarnya.
Dengan demikian, menurut Wimboh, BWM berbasis pesantren tidak hanya memberikan akses permodalan usaha masyarakat tetapi juga membantu mempercepat dan memperluas penjualan hasil usahanya.
“Ini adalah bentuk kepedulian kita kepada masyarakat agar bisa mengakses pembiayaan dan penjualannya juga,” pungkasnya.(Setwapres/PaluEkspres)