PALUEKSPRES, PALU– Jumlah katagori desa tertinggal di Sulawesi Tengah (Sulteng) menunjukkan angka penurunan yang sangat signifikan. Kini totalnya tersisa 17 desa.
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Provinsi Sulteng Dr. Sandra Tobondo menjelaskan, jumlah desa sangat tertinggal pada 2022 di Sulteng sudah sangat jauh berkurang. Padahal, pada 2019, masih tercatat 140 desa sangat tertinggal di provinsi ini.
“Tahun ini, jumlah desa sangat tertinggal tersisa 17 desa sangat tertinggal dari sebelumnya 140 desa. Pembangunan desa tahun 2022 sangat cepat, ini buah dari perhatian gubernur untuk meningkatkan pertumbuhan desa,” kata Sandra Tubondo pada rapat koordinasi (Rakor) yang dihadiri bupati dan wali kota se-Sulteng, Rabu (13/7/2022), di kantor Bappeda Sulteng.
Trend yang sama lanjutnya, juga terjadi pada katagori desa tertinggal. Pada 2019, tercatat 952 desa tertinggal di Sulteng, lantas berkurang sangat siginifikan menjadi 266 desa tertinggal di 2022 ini.
Pertumbuhan positif juga terjadi pada katagori desa mandiri. Pada 2019, jumlah desa mandiri tercatat baru satu desa. Namun, di 2022 langsung melonjak tajam menjadi 42 desa.
Begitupula pada katagori desa maju, dari 53 desa maju di 2019 menjadi 522 desa maju di 2022. Hal yang sama pada katagori desa berkembang, dari 696 desa berkembang di 2019 menjadi 995 desa berkembang di 2022.
Adapun bagi desa tertinggal dan desa sangat tertinggal kata Sandra, Gubernur Sulteng Rusdy Mastura berkomitmen segera memberikan bantuan masing-masing sebesar Rp20 Juta untuk memberikan jaminan sosial kepada masyarakat miskin rentan melalui BPJS. (bid/paluekspres)