Donggala Tertinggi Jumlah Desa Sangat Tertinggal, Parimo Desa Mandiri

  • Whatsapp
Kepala Bappeda Sulteng Dr Sandra Tobondo. Foto: Biro Adpim Setdaprov Sulteng

PALUEKSPRES, PALU– Kabupaten Donggala menempati urutan pertama jumlah desa katagori sangat tertinggal di Sulawesi Tengah (Sulteng) tahun 2022.
Dikutip dari rekapitulasi Status Desa (Indeks Desa Membangun) Tahun 2019-2022 Provinsi Sulawesi Tengah yang dipaparkan Bappeda Sulteng pada rapat koordinasi (Rakor) yang dipimpin oleh Gubernur Sulteng Rusdy Mastura, Rabu (13/4/2022), di Donggala tercatat delapan desa katagori sangat tertinggal, disusul Tojo Ununa (Touna) empat desa, dan Sigi tiga desa.
Sebaliknya, tujuh kabupaten sama sekali nihil katagori dimaksud yaitu Banggai, Poso, Buol, Morowali dan Banggai Kepulauan, Banggai Laut dan Morowali Utara.
Masih berdasarkan data Rekapitulasi Status Desa Provinsi Sulteng yang dikutip dari rilis Biro Administrasi Pimpinan Setdaprov, kabupaten yang mengalami perubahan status dari katagori desa sangat tertinggal menjadi setingkat lebih tinggi, terbanyak di Kabupaten Sigi yaitu 20 desa. Disusul Tojo Unauna 17 desa, Parigi Moutong dan Morowali masing-masing 16 desa. Selanjutnya, Morowali Utara dan Tolitoli masing-masing 12 desa. Sedangkan kabupaten terendah perubahan status dari katagori desa sangat tertinggal, yaitu Buol dua desa, Donggala empat desa, serta Banggai Kepulauan dan Banggai Laut masing-masing lima desa.
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Provinsi Sulteng Sandra Tobondo menjelaskan, jumlah desa sangat tertinggal pada 2022 di Sulteng sudah sangat jauh berkurang. Kini totalnya tersisa 17 desa . Padahal, pada 2019, masih tercatat 140 desa .
“Tahun ini, jumlah desa sangat tertinggal tersisa 17 desa dari sebelumnya 140 desa. Pembangunan desa tahun 2022 sangat cepat, ini buah dari perhatian gubernur untuk meningkatkan pertumbuhan desa,” kata Sandra Tubondo pada rapat koordinasi (Rakor) yang dihadiri bupati dan wali kota se-Sulteng, Rabu (13/7), di kantor Bappeda Sulteng.
Tren yang sama lanjutnya, juga terjadi pada katagori Desa Tertinggal. Pada 2019, tercatat 952 desa tertinggal di Sulteng, lantas berkurang sangat siginifikan menjadi 266 desa di 2022.
Jumlah desa katagori tertinggal, terbanyak di Kabupaten Sigi yaitu 51 desa, disusul Touna 48 desa, Morowali 43 desa, Morowali Utara 27 desa, dan Banggai Kepulauan 26 desa.
Pertumbuhan positif juga terjadi pada katagori desa mandiri. Pada 2019, jumlah desa mandiri tercatat baru satu desa. Namun, di 2022 langsung melonjak tajam menjadi 42 desa.
Katagori desa mandiri, terbanyak di Parigi Moutong yaitu sembilan desa, disusul Sigi delapan desa, Donggala dan Banggai masing-masing tujuh desa. Sedangkan terendah adalah Poso dan Banggai Kepulauan masing-masing satu desa. Kemudian Buol, Morowali Utara, Touna masing-masing dua desa. Kabupaten Tolitoli dan Banggai Laut bahkan masing-masing tak memiliki sama sekali desa katagori mandiri.
Begitupula pada katagori desa maju, dari 53 desa maju di 2019 menjadi 522 desa maju di 2022. Hal yang sama pada katagori desa berkembang, dari 696 desa berkembang di 2019 menjadi 995 desa berkembang di 2022. (bid/paluekspres)

Pos terkait