Sebagaimana kursi PPP di DPRD Provinsi Sulawesi Tengah yang terlahir dari Dapil Buol, Tolitoli, itu juga karena ihtiar tim dan dukungan rakyat dua kabupaten, bukan karena campur tangan satu dua orang.
“KPU itu independen, harus anda paham itu, penetuannya mereka siapa yang banyak suara, pasti itu dapat kursi,” kata Syarif juga pernah menjadi ketua KPU di Sigi.
Bila sempat meluangkan waktu untuk berpikir jernih, seharusnya perolehan kursi PPP di tingkat provinsi, bisa diraih pada saat ketua DPW PPP dijabat oleh wakil bupati Tolitoli, yang notabene PPP saat itu juga pemenang di kabupaten itu.
“Tapi kenapa saat ibu Fairus yang maju baru (PPP) bisa mendapatkan satu kursi di DPRD provinsi? Itu kan artinya kerja tim yang kompak, bukan karena si A atau si B,” tegasnya.
Olehnya, Syarif menyarankan kepada Randi Saputra untuk tidak membolak-balik fakta yang ada di lapangan.
“Jadi, tolong jangan dibolik-balik cerita ini, prinsip kami di DPW PPP saat ini, kita mesti menang berjamaah, biar tidak ada lagi kader merasa diri menang karena dirinya,” ujarnya.
“Jangan sampai anda, kita semua kufur nikmat, syukurlah kepada Allah SWT dan taatilah, taatlah pula terhadap putusan DPP,” tambahnya. (bid/paluekspres)