Pada Aksi penutupan Jalan oleh Warga Poboya Palu, Sulteng
Kapolresta Palu, Kombes Barliansyah menyebut ada aktor intelektual pada aksi penutupan jalan oleh warga di Poboya, Kota Palu. Aksi itu menjadi memicu terjadi bentrok saat pembukaan blokir PETI antara warga Poboya dan Polisi Rabu Malam (26/10/2022).
Baca juga : PT CPM Serap 57 Persen Karyawan dari Area Ring I
“Ada aktor intelektual di belakang ini. Mereka mendesak dan mendesak, agar segera segera segera diwujudkan ruang ini untuk mereka melakukan penambangan rakyat,” tandas Kapolresta Palu Berlian Kapolresta saat menggelar konperensi pers terkait bentrok pembukaan blokir PETI terhadap akses jalan Poboya, Kamis (27/10/2022).
Baca juga : Pemulihan Ekosistem, Karyawan CPM Tanam Pohon Cendana di Lokasi Reklamasi
Padahal menurutnya, pemda Sulteng secara terstruktur sudah mengajukan kepada pemerintah pusat agar dapat mengeluarkan izin legal adanya pertambangan rakyat. Tetapi rakyat seperti mendesak, karena ada dorongan dari aktor intelektual yang punya kepentingan lain.
“Kalau kami perhatikan, aktor-aktor intelektual ini adalah yang melakukan perendaman di sini,” tandasnya.
Baca juga : CPM Bantu Alat Salat dan Alquran kepada 14 Masjid di Enam Kelurahan
Kapolresta Kombes Berlian menegaskan dia berharap bentrok tersebut bisa ditindaklanjuti secara hukum.
Sebab kata dia,telah terjadi pengrusakan, penganiayaan dan ada tersangkanya.
“Mudah-mudahan bisa ditindaklanjuti secara hukum. Nanti Polda Sulteng yang tangani. Karena kasus kemarin pun terjadinya pengrusakan, penganiayaan ada tersangka. Inipun ditangani oleh Polda Sulteng,” tandasnya. (aaa/PaluEkspres)