Wawali disambut tarian Rejang Dewa saat menghadiri Piodalan HUT Pura Agung Wanakertha Purnama Kalima Tahun 2022. Wakil Wali Kota Palu dr.Reny A Lamadjido, Sp, P.K, M.Kes menghadiri
kegiatan yang diinisiasi Parisada Hindu Dharma Indonesia Kota Palu pada Selasa (8/11/2022). Tarian Rejang Dewa ini melambangkan kesejahteraan, kemakmuran, keselamatan, dan kesucian masyarakat Hindu serta sebagai bentuk pujian terhadap Dewa.
Menurut dr Reny, dia kagum karena antusias yang sangat besar dari umat Hindu yang datang tak hanya dari Palu juga dari daerah lainnya.
Yang menarik bagi wawali adalah bagaimana kebersihan sangat dijaga dengan baik dalam kegiatan ini.
“Tentunya ini juga menjadi dukungan Palu menuju Adipura,” tandasnya.
Baca juga : gelar-budaya-vula-dongga-suguhkan-beragam-tradisi-masyarakat
Sementara itu, Ketua Panitia Piodalan, I Made Sukarta, M.Si menyebutkan bahwa umat Hindu di Kota Palu melaksanakan prosesi upacara Pujawali XI yang bertepatan dengan Purnama sasih Kaima Purmehagung Pura Agung Jagad Natha.
Upacara pujawali ini merupakan bagian dari Dawa Yajna yang berarti memuja kembali keagungan Tuhan pada hari yang sudah ditentukan. Pujawali adalah hari jadi Pura Agung Jagadnatha yang diisi dengan aktivitas spmilusi. Berupa spiritual keagamaan guna menumbuhkan keimanan umat Hindu di Kota Palu dan Sulawasi Tengah pada umumnya.
Ketua Parisade Hindu Dharma Sulteng Drs I Nengah Wandre, M.Si mengatakan
biasanya prosesi odalan atau hari besar tersebut dipimpin oleh orang suci seperti Pemangku ataupun Pendeta.
Pujawali adalah hari berdirinya sebuah pura dan merupakan tonggak berdirinya sebuah pura. Melasti juga bertujuan untuk memohon kesucian lahir dan batin serta memohon tirtha amertha yang bermanfaat dalam kehidupan umat Hindu.
Umat begitu antusias mengikuti prosesi Melasti dari awal hingga akhir acara. Dari acara melasti ini diharapkan terjadi perubahan sikap spiritual umat Hindu di Kota Palu dan di Sulteng pada khususnya. (aaa/PaluEkspres)