Berkunjung ke PT Vale di Morowali, Panja Komisi VII : Tak Ada Perusda Kelola Tambang

  • Whatsapp
Berkunjung ke PT Vale di Morowali, Panja Komisi VII : Tak Ada Perusda Kelola Tambang
Kunjungan kerja Panja Komisi VII DPR RI di areal operasional PT Vale di Pulau Sambalagi, Morowali,  Kamis (17/11/2022). Foto: istimewa

“Kehadiran PT Vale harus didukung melalui komitmen keberlanjutan yang ingin dihadirkan, serta untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat,”harapnya.

Rusda Mahmud menuturkan, PT Vale sudah membuktikan komitmennya dalam menurunkan emisi karbon di area operasi Sorowako. Selain itu, tata kelola  lingkungannya sangat baik, sebab setelah selesai menambang PT Vale kembali merawat dan menutup kemudian menanami kembali pohon.

“Selama ini informasi yang kami dapatkan sangat berbeda dengan apa yang disampaikan manajemen PT Vale, dari penjelasan itu tentu semakin menegaskan agar turut mendukung penuh pemerintah untuk melanjutkan izin Vale di Indonesia pada 2025,” tuturnya.

“Saya sampaikan bahwa belum ada Perusda yang mengelola tambang, itu sesuai dengan aturan sehingga hari ini yang saya minta kepada Vale komitmennya tentang pertambangan berkelanjutan atau good mining practices dapat diwujudkan. Sebab, yang pastinya kalau pun Vale dilepaskan, Perusda tidak bisa mengelolanya,” jelasnya.

Senada dengan Rusda, Anggota Komisi VII lainnya, Abdul Kadir Karding juga mengapresiasi PT Vale yang tetap berusaha menjaga lingkungan. Selain itu, diharapkan PT Vale juga sejalan dengan program pemerintah, yaitu hilirisasi. Sebab, katanya, sepanjang sebuah perusahaan mendukung program pemerintah maka wajib didukung.

“Tapi pada intinya kehadiran kami ingin melihat lebih dekat PT Vale, dan sejauh ini PT Vale sangat bagus dan diharapkan terus berkomitmen  agar mensejahterakan daerah, masyarakat dan paling penting komitmennya terhadap lingkungan,” jelas Abdul Kadir.

Sementara itu, Sekda Morowali, Yusman Mahbub mewakili Bupati Morowali mengungkapkan, hadirnya perusahaan tambang di Morowali harus didukung, salah satunya PT Vale karena dampaknya sangat dirasakan masyarakat dari sisi pertumbuhan ekonomi Kabupaten Morowali masuk dalam 4 daerah pertumbuhan ekonomi tertinggi di Indonesia, yaitu 28,93%.

Katanya, target investasi di Sulteng tahun 2023 sebesar Rp53 triliun dan sekarang melewati target yaitu RP73 triliun, capaian investasi di Morowali sebesar Rp32 triliun.

“Morowali menjadi terkenal karena investasi yang baik. Saya ingin menyampaikan bahwa investasi yang benar kami dukung sementara investasi yang tidak sesuai aturan kami tolak. Pemerintah Morowali sangat mendukung kehadiran PT Vale di Morowali, investasi yang baik dan benar kami dukung demi kesejahteraan masyarakat,” ungkapnya.

Pos terkait