Pemerintah Kota (Pemkot) Palu menyiapkan Rusunawa untuk ditempati para penyintas Huntara Layana menyusul rencana pemindahan mereka dari lokasi tersebut. Dua Rusunawa disiapkan yaitu Rusunawa Kayumalue dan Rusunawa Pantoloan bila sewaktu-waktu pemilik lahan mengambil lahannya.
“Tapi kan pemilik lahan belum mengambil lahannya,” kata Wali Kota Palu Hadianto Rasyid pada dialog publik Membangun Sinergitas Masyarakat Sulawesi Selatan dengan Pemerintah dalam Mensejahterakan Masyarakat, Jumat malam (20/1/2023) di Warkop Bangopi Jalan Setia Budi Palu.
Wali Kota Palu menegaskan, pemerintah memiliki Rusunawa, kenapa tidak fasilitas tersebut dimanfaatkan oleh para penyintas Huntara Layana.
Wali Kota Palu bahkan sudah meminta kepada Dinas Perumahan dan Permukiman (Perkim) Kota Palu untuk membersihkan sebersih-bersihnya dan merapikan serapi-rapinya Rusunawa tersebut agar bisa segera ditempati para penyintas Huntara Layana. Hanya saja, mereka berkeinginan direlokasi ke tempat yang tidak jauh dari lokasi mereka tempati selama ini.
“Kalau bapak mau, saya kasih sana itu Rusunawa yang di Pantoloan dan Kayumalue. Tapi kan tidak ada yang mau. Bingung saya,” ujar Hadianto.
Selain Rusunawa lanjutnya, Pemkot Palu menyiapkan opsi lainnya dengan menempatkan para penyintas Huntara Layana ke lokasi Huntara lainnya. Opsi ini sebagai alternatif bila pemilik lahan sudah tidak mengizinkan lagi untuk ditempati lahannya. Namun, hingga saat ini pemilik lahan belum membongkar Huntara yang masih berpenghuni. Huntara yang dibongkar jika sudah tidak ada lagi penghuninya alias sudah kosong.
“Yang dibongkar sekarang itu yang tidak dihuni alias kosong. Artinya, kalau tidak ada isinya berarti akan dibongkar,” ujarnya.
Wali Kota Hadianto bersyukur, berkat komunikasi yang terjalin baik antara pemilik lahan dengan Pemkot Palu melalui Bagian Pemerintahan, lahan yang sejatinya hanya bisa ditempati dua tahun, ada kelonggaran menempatinya hingga saat ini.
“Kalian yang tinggal di Huntara tidak usah khawatir. Misalnya anda dipindahkan, tapi kan belum dipindahkan. Yang dibongkar itu yang sudah tidak ada penghuninya. Yang masih ada penghuninya belum dibongkar,” ujarnya.