Revisi POD I tersebut akan memberikan gross revenue sebesar US$ 8,793 miliar, biaya cost recovery sebesar US$ 5,891 miliar dengan bagian pemerintah mencapai US$ 2,011 miliar atau setara dengan Rp 29,8 triliun dan bagian kontraktor sebesar US$ 891,3 juta atau setara dengan Rp 13,2 triliun.
Adapun penandatanganan Head of Agreement (HOA), antara KKKS Genting Oil dengan Pupuk Kaltim. Penadantangan HOA akan mendukung penyediaan kebutuhan gas sebagai bahan baku pabrik Pupuk Kaltim yang akan berdiri di Fior Kabupaten Fakfak Papua Barat. Targetnya akan komersil di Desember 2027. Harapannya, proyek ini memenuhi kebutuhan pupuk di daerah dan nasional dalam rangka mendukung ketahanan pangan.
Hadir Dirjen Migas Tutuka Ariadji, Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto. Hadir pula Bupati Bojonegoro Anna Mu’awanah, Bupati Sumenep Ahmad Fauzi. Juga Direktur Utama PT Pertamina (Persero), Nicke Widyawati, Direktur Utama PT Pertamina Hulu Energi Wiko Migantoro, Direktur Utama PT Pertamina EP Cepu, Endro Hartanto, dan General Manager Husky – CNOOC Madura Limited (HCML) Kang An. (aaa/PaluEkspres)