Tangkal Politik Identitas, Kemenag Sulteng Kerja Sama dengan KPU Sulteng

  • Whatsapp
Tangkal Politik Identitas, Kemenag Sulteng Kerja Sama dengan KPU Sulteng
Penandatanganan nota kesepahaman antara Kanwil Kemenag Sulteng dan KPU Sulteng, Senin (27/2/2023). Foto: Humas Kemenag Sulteng

Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Agama (Kemenag) Sulawesi Tengah (Sulteng) menjalin kerja sama dengan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sulteng, terkait peningkatan kualitas dan partisipasi masyarakat dalam Pemilihan Umum (Pemilu) dan pemilihan 2024 di Sulteng.

Hal itu ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman oleh Kepala Kanwil Kemenag Sulteng, Ulyas Taha bersama Ketua KPU Sulteng, Nisbah, di Aula Kanwil Kemenag Sulteng, Senin (27/2/2023).

Penandatanganan nota kesepahamanan tersebut, turut disaksikan pejabat administrator dan pegawai di lingkungan Kanwil Kemenag Sulteng serta anggota dan jajaran KPU Sulteng.

Baca juga : Kakanwil Kemenag Sulteng Lantik 4 Pejabat Administrator

Kepala Kanwil Kemenag Sulteng, Ulyas Taha, menegaskan bahwa Kemenag sebagai institusi pemerintah tentu juga memiliki tanggung jawab yang sama dalam rangka menyukseskan penyelenggaraan Pemilu.

Menurut Ulyas, Kemenag merupakan institusi strategis untuk diajak kerja sama sebab memiliki perangkat yang bisa melaksanakan edukasi untuk mendorong pelaksanaan Pemilu yang berkualitas.

“Perangkat-perangkat itu mulai dari lembaga pendidikan baik madrasah maupun pondok pesantren, sampai dengan lembaga-lembaga keagamaan binaan Kemenag, dan tempat ibadah,” sebut Ulyas.

Dengan maraknya politik identitas saat ini, Ulyas mengatakan bahwa Kemenag diharapkan juga mampu berperan mendorong masyarakat untuk melaksanakan pengawasan secara mandiri.

“Misalnya tempat ibadah yaitu tempat yang sangat sakral, jangan sampai digunakan sebagai tempat untuk kampanye. Hal ini juga menjadi salah satu perhatian dari Menag Yaqut yang kerap berpesan kepada seluruh jajarannya untuk menjaga rumah-rumah ibadah tidak menjadi tempat kampanye partai politik jelang pelaksanaan Pemilu,” tegas Ulyas.

Ulyas mengungkapkan, salah satu ruang lingkup kerja sama ini yaitu memperkuat literasi sadar Pemilu untuk menyikapi rawan timbulnya hoax, ujaran kebencian, dan politisasi SARA dalam Pemilu dan pemilihan.

“Selain untuk mendukung peningkatan kualitas dan partisipasi masyarakat dalam Pemilu dan pemilihan di Sulteng, kami juga berharap kerja sama ini dapat bersama mengawal kerukunan masyarakat agar tetap terjaga dan tidak terpengaruh Pemilu,” ujar Ulyas.

Pos terkait