PALU, PE – Kelangkaan Elpiji 3 kg di Kota Palu, yang terjadi beberapa waktu belakangan, mulai diantisipasi oleh pihak Pertamina dan perusahaan penyalur, dengan menggelar operasi pasar (OP). Operasi pasar tersebut, disebar di berbagai Kecamatan di Kota Palu. Seperti yang terlihat di Kecamatan Palu Barat, Rabu 15 Maret 2017.
Dalam operasi pasar, yang digelar di halaman Kantor Kecamatan Palu Barat tersebut, masing-masing perusahaan penyalur, menggelar operasi di tiap-tiap Kecamatan di Kota Palu.
“Kita menyediakan satu truk, atau sebanyak 560 tabung elpiji 3 kg, pada operasi pasar di Kecamatan Palu Barat ini. Di Kecamatan lain, ada perusahaan lainnya yang gelar operasi pasar. Untuk besok (hari ini-red), kita bertugas di tempat lain, nanti perusahaan lain lagi, yang akan stand by di sini,” jelas salah seorang petugas, dari salah satu perusahaan penyalur, Randi, di sela-sela melayani warga, yang menukar tabung.
Dalam operasi pasar tersebut, Randi menyebutkan, pihaknya memberikan harga eceran tertinggi (HET), yakn sebesar Rp16.000 per tabung gas, kepada setiap warga. Dengan persyaratan, setiap warga hanya bisa mengambil satu tabung per KTP.
“Jadi, kita hanya memberikan gas, per KTP satu tabung,” imbuh Rendi.
Salah seorang warga Palu Barat, yang tidak ingin disebutkan namanya, mengakui kalau kelangkaan Elpiji di Kota Palu, beberapa waktu ini, sangat menyusahkan, terutama bagi para ibu rumah tangga.
“Kelangkaan ini memang menyusahkan. Saya pernah, berjam-jam keliling mencari gas, nanti di daerah pangkalan di Tondo, baru dapat.
Bahkan, di beberapa kios, kalaupun ada, harganya jauh melebihi harga eceran, kadang sampai Rp25.000, bahkan ada yang sampai Rp30.000” ujar warga tersebut. Sekretaris Kecamatan Palu Barat, Moh. Farid, mengungkapkan rasa terima kasihnya, kepada pihak Pertamina dan perusahaan penyalur, yang telah menggelar operasi pasar di daerahnya.
Ia berharap, operasi pasar Elpiji, dapat menjadi agenda rutin, agar dapat lebih efektif, dalam menstabilkan harga Elpiji di pasaran.
“Alhamdulillah, ada operasi pasar seperti ini. Ini sangat berguna, untuk menjaga kestabilan harga. Saya harap, selaku pemerintah, kegiatan operasi pasar ini, bisa digelar secara rutin, minimal sebulan sekali atau dua kali lah, agar dapat meredam permainan oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab,” ujar Farid.