Berita Sidak Pansus di RS Anutapura Ini Jadi Tulisan Panjang Terakhir Manda

  • Whatsapp

Lanjut menuju ke ruang poli, pansus memeriksa sejumlah alat kesehatan di ruangan-ruangan ini. Ini untuk mencocokan data soal dana pengadaan Alkes senilai sekira Rp9 miliar yang berasal dari dana pusat Dana Alokasi Khusus (DAK). Pansus ingin menelusuri alkes apa saja yang diadakan oleh Anutapura.

Dari hasil pemeriksaan Pansus sedikitnya ada lima Alkes yang diadakan di ruang poli. Di antaranya, dua alat di ruang radiologi yakni slit lamp dan projector mata. Kemudian, di ruang kebidanan ada alat USG tiga dimensi, di ruang lain seperti ruang poli kulit dan kelamin, pansus menemukan pengadaan satu buah ranjang.

Bacaan Lainnya

Di ruang poli saraf Pansus menemukan satu alat perekam otak. Sedangkan di ruang poli jantung, pansus menemukan alat treatmill jantung.

Ketika sedang memeriksa sejumlah alkes, Pansus tiba-tiba dikejutkan dengan suara seorang pasien di salah satu kursi tunggu poli. Pasien rawat jalan itu mengeluh tidak tersedianya bahan antiseptik pencuci tangan dari bakteri.

“Coba lihat itu, kalau di rumah sakit di Jakarta, itu harus. Pasien harus cuci tangan pakai antiseptik sebelum masuk ke ruang pemeriksaan. Disini hampir semua tidak ada,” keluhnya.

Benar saja, beberapa botol antiseptik yang terpasang di setiap pintu masuk poli tampak tak berisi.

“Ini nanti kita sampaikan juga. Betul sekali pak ini penting. Meski kecil tapi penting,” ujar Ketua Pansus Muh Rum.

Pemeriksaan Pansus berlanjut ke ruang gizi tempat dimana makanan dan minuman pasien diproses.  Di ruangan ini pansus melihat langsung bagaimana tingkat higienitas di ruangan vital ini.

Setelah berkeliling memeriksa semua ruangan, Pansus kemudian berdialog dengan Direktur RS Anutapura dr  Ruslan Ramlan R. SpS. Tak banyak pertanyaan yang disampaikan Pansus ke pengganti dr Farida Ingolo itu.

Kehadiran Pansus justru dijadikan ajang curhat bagi dokter spesialis saraf itu terkait anggaran mamin petugas medisnya.

“Kami minta kalau boleh dikembalikan anggaran yang dipangkas pak. Karena petugas kami pun butuh asupan gizi yang cukup untuk pelayanan. Sekarang sudah ditiadakan. Dipangkas setelah adanya temuan tim pendamping (tim bentukan walikota,red),” keluhnya.

Pos terkait