PALU, PE – Berselang sehari dari aksinya, Yohanes akhirnya tertangkap. Pelariannya berakhir di kampungnya sendiri di Poso. Minggu pagi, pria pembunuh isterinya sendiri ini dilarikan dari Poso menuju Palu untuk menjalani pemeriksaan.
Saat konferensi pers, di Mapolres Palu ia tampak lesuh. Sepanjang penjelasan Kapolres Palu AKBP Christ Reinhard Pusung, yang berlangsung sekira 10 menit itu, ekspresi pria asal Poso ini tampak datar. Selain berusaha menatap kearah kerumunan wartawan yang berjarak tiga meter, sesekali ia membuang pandangannya ke lantai.
Menggunakan lengan panjang hitam, penampilan Yohanes tampak dekil dan agak kusam dan kurang bersemangat.
Kapolres Palu, AKBP Christ. R. Pusung menyebutkan, pelaku diamankan oleh tim dari Polres Poso, pada Sabtu, 18 Maret 2017 malam, sekitar pukul 23.00 WITa, di Desa Bega, Kelurahan Mapane, Kecamatan Poso Pesisir di rumah teman pelaku berinisial BD.
Ada pun koronologi yang berhasil dihimpun Tim Palu Ekspres dari berbagai sumber di lapangan, pelaku tega menghabisi isterinya lantaran kesal dan dendam. Selain itu, pelaku juga diduga dalam pengaruh narkoba saat melakukan aksinya.
Berikut kronologis kejadiannya:
1.Pada Kamis 16 Maret 2017 malam, YS dan korban, sedang bertengkar.
2.Pertengkaran berlanjut hingga Jumat 17 Maret 2017 pagi.
3.Jumat sekira pukuk 10.00 wita, pelaku meninggalkan rumah
4.Saat meninggalkan rumah pelaku membawa motor, koper, dan menggembok rumah.
5. Saksi membuka pintu dan mendapati korban
6. Saksi membawa korban ke rumah sakit. Di RS korban dipastikan meninggal.
7. Dilakukan proses visum di rumah sakit
8. Hasil visum ada tanda-tanda kekerasan, bekas lilitan benda di bagian leher korban, yang mendorong dugaan bahwa korban dibunuh.
9. Polisi Melakukan pengejaran ke Poso
11. Pelaku diringkus pada Sabtu, 18 Maret 2017 malam, sekira pukul 23.00 Wita
12. Polisi menduga kuat YS sebagai pelaku, karena ada kecocokan antara keterangan saksi dengan kronologis versi pelaku.
(mg01/Palu Ekspres)
