Petani di Palolo, Sigi Dilatih Budidayakan Padi secara Organik untuk Hasilkan Pangan Sehat

  • Whatsapp
Petani di Palolo, Sigi Dilatih Budidayakan Padi secara Organik untuk Hasilkan Pangan Sehat.
Petani di Palolo, Sigi Dilatih Budidayakan Padi secara Organik untuk Hasilkan Pangan Sehat.

Sigi, PaluEkspres.comBudidaya padi organik adalah cara bertanam padi tanpa menggunakan pupuk anorganik dan pestisida kimia sintetik. Pupuk yang digunakan adalah pupuk organik dan pengendalian hama dan penyakit dilakukan dengan konsep pengendalian hama terpadu.

Teknik budidaya inilah yang diperkenalkan oleh Moh. Hibban Toana, Flora Pasaru, Nur Khasanah, Burhanuddin Haji Nasir dari Program Studi Agroteknologi dan Yuldi Mile dari Program Studi Akuntansi kepada Kelompok Tani Tunas Harapan di Sejahtera, Palolo, Sigi, Sulawesi Tengah.

Tim Pengabdian kepada Masyarakat dari Universitas Tadulako ini melihat bahwa kelompok beranggotakan 20 petani ini masih tergantung pada pupuk dan pestisida kimia. Mereka pun belum mampu menyiapkan pupuk organik dan pestisida nonkimiawi pada usaha budidayanya, ditambah lagi dengan rendahnya produktifitas padi yang dihasilkan.

Mereka pun mendampingi petani mitra tersebut dalam penyiapan sarana produksi organik berupa pengembangan pupuk organik, pengembangan pestisida non kimia sintetik berbahan baku lokal, dan perbaikan teknologi budidaya padi berbasis pertanian organik. 

“Kita mengenalkan mereka teknologi budidaya pertanian secara organik melalui pelatihan dan demonstrasi langsung sehingga mereka lebih mudah memahami serta kemudian langsung menerapkannya,” sebut Hibban Toana.

Melalui pelatihan ini mereka dapat mengenalkan teknik pengembangan mikroorganime lokal sebagai pupuk organik cair dan memanfaatkan tumbuhan yang memiliki sifat insektisidal sebagai pestisida botani.

“Mereka pun dapat melihat langsung aplikasi pupuk organik cair di demplot budidaya tanaman padi organik di mana memperlihatkan pertumbuhan tanaman yang lebih baik dibandingkan dengan tanpa aplikasi pupuk organik cair,” jelas Flora Pasaru.

Tim Pengabdian ini menilai pengetahuan dan ketrampilan peserta dalam penerapan budidaya padi organik meningkat menjadi 45% petani. Mereka  sudah sangat memahami teknologi budidaya padi organik.

Untuk diketahui, pelaksanaan kegiatan pengabdian ini didukung pendanaannya oleh Direktorat Riset Teknologi, dan Pengabdian Kepada Masyarakat Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi. ***

Pos terkait