Melibatkan Stakeholder Perikanan, DKP Sulteng Sosialisasikan Ekonomi Biru

  • Whatsapp

Usai pembukaan dilanjutkan sesi diskusi yang dihadiri 50 peserta di antaranya, seluruh kepala UPT Pelabuhan Perikanan lingkup DKP Provinsi Sulteng, seluruh pejabat eselon IV lingkup UPT PP, Syahbandar Perikanan, Pengawas Perikanan, Ka UPT Konservasi Pesisir dan Pulau Pulau Kecil Tomini, Perwakilan Dinas Perikanan Kabupaten Parigi Moutong, Dinas Perikanan Kabupaten Poso, Staf Teknis Pelabuhan Perikanan Nusantara Kwandang, Penyuluh Perikanan dan seluruh jajaran UPT Pelabuhan Perikanan Wilayah II – PPI Paranggi.

Empat narasumber pada sesi diskusi ini yaitu Kepala DKP Provinsi Sulteng H.Muh.Arif Latjuba, SE, M.Si, Kepala BMKG Klas II Stasiun Bandar Mutiara Sis Al Jufri Palu Nur Alim, S.Si, M.Si, Kepala PPN Kwandang diwakili oleh Kabag TU Adil Sinohaji, S.Pi, serta kepala Bidang Perikanan Tangkap Abd. Rasyid, A.Pi, M.Si.

Sementara itu, Kepala UPT Pelabuhan Perikanan Wilayah II-PPI Paranggi, Iffat, S.Pi, MT mengatakan, isu Ekonomi Biru (Blue Economy) mulai digulirkan sejak tahun 2010 oleh Gunter Paulli melalui bukunya : The Blue economy; 10 Years – 100 Inovation – 100 Milion Jobs.  Konsep Ekonomi Biru ini adalah untuk mengalirkan nutrient tanpa limbah guna pemenuhan kebutuhan dasar dengan penerapan logika ekosistim berfokus pada inovasi dan kreativitas.

Kemudian, Bappenas RI dengan serius menggagas konsep ini dengan menuangkan dalam salah satu strategi Pembangunan ekonomi Indonesia. Hal itu sebagai upaya untuk mengoptimalkan pertumbuhan ekonomi yang bersumber dari pemanfaatan sumberdaya laut secara inklusif dan berkelanjutan, sehingga tetap mengedepankan pelestarian laut beserta ekosistim pendukungnya. 

Makanya, UPT Pelabuhan Perikanan Wilayah II-PPI Paranggi mengganggap sangat penting kegiatan sosialisasi Ekonomi Biru ini dilaksanakan untuk memberikan kesamaan pandang kepada seluruh UPT Pelabuhan Perikanan lingkup DKP Provinsi Sulawesi Tengah, sekaligus mendiskusikan bagaimana konsep tersebut diimplementasikan di pelabuhan masing-masing yang tentunya dengan berbagai dinamika yang berbeda.

“Namun tujuan forum ini diharapkan tidak berhenti pada tataran diskusi saja namun selanjutnya akan ditemukan satu pola implementasi penerapan ekonomi biru menuju Blue Port,” imbuhnya. (bid/paluekspres)

Pos terkait