Parigi Moutong, PaluEkspres.com – Sebanyak 20 Desa di 12 Kecamatan di Kabupaten Parigi Moutong (Parimo) menjadi sasaran Program Rural Empowerment and Agricultural Development Scaling up Initiative (Readsi) Kementerian Pertanian.
Hal ini disampaikan, Pj Bupati Parigi Moutong, Ricard Arnaldo saat menghadiri pertemuan tahunan Readsi di aula Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan Kabupaten Parigi Moutong, Rabu (27/12/2023).
Menurut Ricard Arnaldo, program Readsi telah dilaksanakan selama enam tahun, mulai 2008 hingga tahun 2014, pada lima Kabupaten di Provinsi Sulawesi Tengah.
“Program Readsi ini dinilai program yang berhasil oleh Bappenas dan International Fund for Food and Agricultural Development (IFAD) dalam menurunkan tingkat kemiskinan petani,” ungkapnya.
Sasaran program Readsi kata dia, adalah para petani miskin yang aktif dan memiliki sumber daya yang berpotensi untuk meningkatkan taraf hidup mereka dengan bantuan program tersebut.
Lokasi program Readsi jelasnya, akan dilaksanakan di 12 Kecamatan, yakni sepuluh desa eks program Readsi dan 10 desa yang belum pernah mendapatkan program Readsi.
Kata dia, kegiatan ini akan menyasar pada peningkatan kapasitas pendamping dan petani program Readsi seperti, pelaksanaan sekolah lapang petani, literasi keuangan,.pelatihan bisnis petani, dan fasilitator Desa di 20 Desa sasaran.
Program Readsi kata dia, bertujuan untuk memberikan pengetahuan dan motivasi kepada para petani agar lebih berkembang, yang nantinya diharapkan dapat berkelanjutan sebagai agen perubahan.
Selain itu, juga dapat memotivasi petani lainya, terutama kelompok kelompok petani miskin guna memperbaiki ekonomi mereka.
Di Kabupaten Parigi Moutong ini menurutnya, banyak petani yang memiliki lahan luas. Namun, kehidupanya masih berada pada taraf ekonomi menengah ke bawah.
Hal ini disebabkan, karena kurangnya edukasi, motivasi, serta kepercayaan diri para petani untuk lebih berkembang.
Olehnya, sangat dibutuhkan peran para pendamping. Penyuluh maupun fasilitator dalam memberikan semangat dan motivasi kepada para petani.
“Mari kita bangun semangat gotong royong, karena banyak hal hal yang bisa kita lakukan guna meningkatkan penghasilan perkapita daerah ini,” sebut dia. Dengan demikian, ia berharap kepada pengelola program tersebut, agar dapat menciptakan etos kerja, memberikan motivasi kerja, dan membangun rasa optimisme bagi para petani untuk lebih berkembang. (asw/paluekspres)