Inflasi Januari 2024 di Kota Palu Tercatat 0,07 Persen

  • Whatsapp
Kepala BPS Kota Palu, G. A. Nasser menggelar press release BPS melalui zoom meeting, Kamis (1/2/2024). Foto: Screenshoot

Palu, PaluEkspres.com – Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Palu mencatat inflasi pada bulan Januari 2024 sebesar 0,07 secara bulanan atau month to month (m to m). Secara tahunan atau year to year (y to y), inflasi pada Januari 2024 mencapai 1,98 persen.

Berdasarkan data BPS, inflasi pada Januari 2022 sebesar 1,11 persen, inflasi pada Januari 2023 mencapai 0,53 persen, dan inflasi pada Januari 2024 tercatat 0,07 persen. Sedangakn secara tahunan, untuk Januari 2022 tercatat 3,01 persen, Januari 2023 sebesar 5,21 persen, serta Januari 2024 tercatat 1,98 persen.

“Merujuk data di tiga tahun terakhir, inflasi selalu terjadi di awal bulan Januari dan inflasi Januari 2024 jauh lebih rendah dibandingkan dengan tahun tahun sebelumnya,” kata Kepala BPS Kota Palu, G. A. Nasser pada press release, Kamis (1/2/2024) .

Penyumbang Inflasi Kota Palu

Nasser menjelaskan, komoditas penyumbang utama inflasi bulanan adalah ikan selar atau ikan tude dengan andil inflasi sebesar 0,15 persen, tomat dan bawang merah masing-masing dengan andil inflasi sebesar sebesar 0,08 persen,  ikan kembung dan dan kue basah masing-masing memberi andil sebesar 0,04 persen.

Sementara komoditas yang memberikan andil utama deflasi bulanan adalah, cabai rawit sebesar 0,41 persen, cabai merah sebesar 0,08 persen, ikan ekor kuning dan bawang putih masing-masing sebesar 0,03 persen.

“Beras kali ini memberi sumbangan deflasi sebesar 0,01, sama seperti andil yang diberikan oleh udang basah, jagung manis, buncis dan ikan katamba,” ujarnya.

Pada Januari 2024, kelompok pengeluaran yang memberikan andil utama inflasi tahunan adalah,  kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 1,36 persen. Disusul kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 0,19 persen. Kemudian  kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,12 persen.

“Andil kelompok ini sama dengan andil yang diberikan oleh kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 0,12 persen,” kata Nasser.

Berdasarkan sebaran inflasi bulanan menurut wilayah, sebanyak 25 dari 38 provinsi Indonesia mengalami inflasi. Sedangkan 13 lainnya mengalami deflasi. (bid/paluekspres)

Pos terkait