Ribuan Pengawas TPS di Parigi Moutong Siap Awasi Pemungutan Suara

  • Whatsapp
Ribuan Pengawas TPS di Parigi Moutong Siap Awasi Pemungutan Suara
Ketua Bawaslu Parigi Moutong, Muhamad Rizal didampingi komisioner lainnya memeriksa peserta apel siaga.(Foto - Aswadin/PaluEkspres)

Parimo, PaluEkspres.com – Sebanyak 1.360 Pengawas Tempat Pemungutan Suara (PTPS) se Kabupaten Parigi Moutong siap mengawasi pemungutan dan penghitungan suara pada Pemilu 2024.

Ribuan Pengawas TPS ini hadir pada kegiatan apel siaga persiapan pengawasan masa tenang, pemungutan dan penghitungan suara dalam rangka Pemilu serentak 2024.

Bacaan Lainnya

Apel yang dipimpin Ketua Bawaslu Kabupaten Parigi Moutong itu, diikuti ribuan pengawas tingkat Kecamatan, Kelurahan dan Desa, berlangsung di halaman Kantor Bupati, Jumat (9/2/2023).

Ketua Bawaslu Kabupaten Parigi Moutong, Muhamad Rizal mengimbau masyarakat yang memiliki hak pilih dapat memberikan hak pilihnya di Tempat Pemunhutan Suara (TPS).

Oleh karena itu, tahapan masa tenang termasuk pembersihan perangkat atau Alat Peraga Kampanye (APK) tindakan politik dimasa tenang yang dindikasikan memberdayakan sumber daya manusia.

Berupa jasa atau aktivitas kegiatan secara sembunyi sembunyi, ini merupakan tugas Bawaslu sebagai pengawas untuk mengawasinya.” Dimasa tenang hingga voting day kami akan melakukan patroli pengawasan,” tandasnya.

Menurutnya, pendistribusian logistik diawasi mulai dari Kecamatan hingga ke tingkat desa. Sebagaimana pengawasan yang dipastikan tepat perencanaan, tepat waktu, tepat jenis, tepat jumlah, tepat sasaran, dan tepat prosedur sesuai dengan perundang undangan yang berlaku.

Pada kesempatan itu, ia mengingatkan  pentingnya keadilan dan netralitas dalam menjalankan tugas pengawasan Pemilu.

Sebab, dalam waktu empat hari kedepan para pengawas Pemilu harus membuktikan diri sebagai penjaga keadilan dan kejujuran dalam pelaksanaan Pemilu nantinya.

“Menjaga demokrasi adalah tugas suci yang harus dijalankan dengan hati hati ,” ujarnya.

Ia menegaskan, Bawaslu dibentuk untuk memastikan Pemilu berjalan jujur dan adil dengan menolak politik uang dan kampanye hitam yang dapat merusak proses jalanya penyelenggaraan Pemilu.

“Olehnya, melalui momentum kebersamaan kita hari ini kami sampaikan bahwa membangun sinergitas dengan berbagai pihak dalam penyelenggaraan Pemilu adalah sebuah keniscayaan,” kata dia.

Sehingga diharapakan, pelaksanaan Pemilu nantinya dilaksanakan secara adil, jujur, dan demokratis, serta menghindari terjadinya kecurangan, seperti politik uang, manipulasi suara, serta intimidasi terhadap penyelenggara, khususnya pengawas.

Pos terkait