Morowali, PaluEkspres.com – Mangrove telah menjadi aspek penting dalam kehidupan. Sebagai paru-paru bagi bumi, sekaligus melindungi masyarakat pesisir dari risiko terkena gelombang tinggi atau tsunami. Ia juga menjadi habitat bagi kerang dan biota laut lainnya. Indonesia sendiri memiliki hutan mangrove terluas di dunia, namun kerusakan yang terjadi di wilayah hutan mangrove juga banyak terjadi di Indonesia.
Sebagai salah satu penyelamat ekosistem pesisir, hutan mangrove membutuhkan strategi yang tepat dalam melakukan rehabilitasi dan restorasi ekosistem hutan mangrove. Kegiatan rehabilitasi hutan mangrove di Indonesia pernah mengalami kegagalan. Salah satu penyebabnya adalah pemahaman yang salah bahwa rehabilitasi mangrove, hanya sebatas menanam kembali bibit mangrove. Padahal tidak demikian. Diperlukan langkah-langkah yang matang, dimulai dari perencanaan hingga tahap evaluasi.
Hal itulah juga yang memotori PT Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP) melakukan edukasi kepada masyarakat selain melakukan penanaman pada area-area yang layak, di sepanjang pesisir Bahodopi.
Berdasarkan data yang dihimpun dari Departemen Environmental dan CSR PT IMIP, disebutkan bahwa jumlah tanaman mangrove yang telah ditanam oleh PT IMIP, periode tahun 2017 – 2023, telah lebih dari 100 ribuan bibit. Jenis bibit yang ditanam adalah Rhizophora Mucronata, Rhizophora Stylosa, dan Bruguiera Gymnorrhiza.
Tahun 2018, tepatnya di Desa Labota, Bahodopi, Morowali. Sulawesi Tengah, dengan menggandeng tokoh masyarakat, pegiat lingkungan, serta TNI dan Polri, PT IMIP melakukan penanaman 52.960 bibit mangrove di sepanjang pesisir Desa Labota. Luasan lahan yang digunakan saat itu adalah di atas enam hektar.
Setahun berikutnya, 2019, PT IMIP kembali melakukan penanaman mangrove sebanyak 5.212 bibit dengan luasan areal tanam sebesar 4.912 meter persegi. Tahun 2020, ditanam lagi 1.550 bibit mangrove dengan luasan areal tanam 1.550 meter persegi. Pada tahun 2021, di dua lokasi yang berbeda, diantaranya Desa Tudua dan Bahodopi, jumlah bibit manggrove yang ditanam sebanyak 22.083 dengan luasan areal tanam lebih dari 1 hektare.