Palu, PaluEkspres.com – Kepala Otoritas Jasa Keuangan Sulawesi Tengah (OJK Sulteng) Triyono Rahardjo menilai kondisi Industri Jasa Keuangan (IJK) di wilayah Sulawesi Tengah di Awal Tahun 2024 tetap terjaga stabil dengan kinerja yang positif, likuiditas yang memadai dan profil risiko yang terjaga.
“Perkembangan industri perbankan, industri keuangan non-bank dan pasar modal di Sulawesi Tengah pada Februari 2024 tumbuh positif seiring kegiatan edukasi dan inklusi keuangan serta pelindungan konsumen yang dilakukan secara berkelanjutan,” kata Triyono melalui siaran pers yang diterima media ini, Selasa (30/4/2024).
Pada posisi Februari 2024 kata Triyono, seluruh indikator perbankan mengalami pertumbuhan positif secara year-on-year dengan posisi aset perbankan tercatat sebesar Rp65,68 triliun (10,44 persen yoy), penyaluran kredit sebesar Rp50,30 triliun (13,24 persen yoy), dan penghimpunan Dana Pihak Ketiga sebesar Rp32,64 triliun (7,16 persen yoy).
Walau relative mengalami penurunan dibanding bulan Januari 2024, kinerja intermediasi perbankan tetap terjaga pada level yang tinggi dengan Loan to Deposit Ratio (LDR) 152,82 persen dan tingkat rasio kredit bermasalah terkendali pada level aman dengan non-performing loan 1,78 persen.
Kinerja perbankan syariah juga mengalami peningkatan, nilai aset tercatat sebesar Rp2,95 triliun (15,23 persen yoy), pembiayaan syariah masih menunjukkan tren positif tumbuh sebesar 15,65 persen yoy menjadi Rp2,66 triliun dan penghimpunan dana pihak ketiga tumbuh sebesar 18,06 persen yoy menjadi Rp1,83 triliun.
Komitmen perbankan untuk terus mendorong UMKM diwujudkan dalam peningkatan penyaluran kredit kepada UMKM, pada Februari 2024 posisi penyaluran kredit kepada UMKM sebesar Rp15,95 triliun atau tumbuh 14,42 persen yoy dengan kualitas NPL yang masih terjaga sebesar 3,18 persen atau masih di bawah threshold 5 persen. (bid/paluekspres)