Puluhan Hektar Lahan Sawah di Balinggi Jati Terendam, Petani Terancam Gagal Panen

  • Whatsapp
Sawah di Desa Balinggi Jati Kecamatan Balinggi yang terendam saat diterjang banjir. (Foto - Aswadin/Palu Ekspres).

Parigi Moutong, PaluEkspres.com – Petani Desa Balinggi Jati, Kecamatan Balinggi, Kabupaten Parigi Moutong (Parimo), Sulawesi Tengah (Sulteng), terancam gagal panen padi akibat luapan sungai yang merendam sekitar 75 hektare sawah mereka.

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Parigi Moutong, Amirudin mengatakan, selain puluhan hektar sawah terendam di Desa Balinggi Jati, ada sekitar 118 Kepala Keluarga (KK) atau 350 jiwa terdampak, 44 jiwa di antaranya lanjut usia (Lansia), empat orang bayi dan 21 orang balita.

Bacaan Lainnya

“Selain itu, 80 rumah warga, tiga fasilitas umum terendam, termasuk 75 hektare sawah,” kata Amirudin.

Menurut Amirudin, sejumlah wilayah di Kabupaten Parigi Moutong dilanda banjir akibat curah hujan dengan intensitas tinggi.

Menurut laporan yang diterima, sekitar tiga desa dilanda banjir akibat curah hujan yang mengguyur sejak Sabtu, 25 Mei 2024 malam hingga pada Ahad pagi.

Dari laporan Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Parigi Moutong, ada tiga desa terdampak bencana alam tersebut, yakni Desa Balinggi Jati Kecamatan Balinggi, Desa Air Panas Kecamatan Parigi Barat, dan Desa Tolai Barat Kecamatan Torue.

“Tidak ada warga yang mengungsi, mereka memilih bertahan di rumah masing-masing. Sekitar 100 meter tanggul sungai di Desa Balinggi Jati jebol,” kata Amirudin.

Pihaknya mengatakan, untuk Desa Tolai Barat dan Desa Air Panas sedang pendataan, tim reaksi cepat terus melakukan koordinasi dengan aparat desa setempat.

Ia menambahkan, hingga kini upaya dilakukan pemerintah daerah setempat melakukan normalisasi sungai di Desa Balinggi Jati, untuk mengatasi luapan air. Kemudian pemutakhiran data warga terdampak.

Selain itu kata dia, pihaknya juga terus berkoordinasi dengan para pihak guna percepatan penanggulangan bencana di daerah itu.

“Kami juga mengimbau warga yang bermukim di bantaran sungai dan sekitar lereng gunung tetap berhati-hati, mengingat potensi hujan masih terus terjadi,” ujarnya. (asw/paluekspres)

Pos terkait