PALU EKSPRES, PARIMO – Bupati Parigi Moutong (parimo) H.Samsurizal Tombolotutu meminta agar Dinas Kesehatan (Dinkes) Parimo menurunkan angka kematian ibu dan bayi, sebab hal itu mengakibatkan predikat raport merah dalam evaluasi tahunan.
Hal itu diungkapkan Bupati Samsurizal pada saat memberikan pengarahan pada kegiatan Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Parimo 2018 di aula Rumah Sakit Anuntaloko Parigi belum lama ini.
Bupati mengatakan, Kepala Dinkes Parimo dr Revi Tilaar diberikan kesempatan di tahun 2017 ini untuk menekan sebisa mungkin angka kematian ibu dan bayi agar Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Parimo tidak terlalu rendah.
“Kepala Dinkes saya anggap baru satu tahun bekerja, target jangan ada rapor merah karena angka kematian ibu dan bayi itu masih melampaui dari target sehingga merah,saya berikan kesempatan tahun ini, angka ini harus turun, ini PR untuk dr Revi,’’ tegasnya.
Ia juga mengatakan bagi seluruh rumah sakit yang berada di Kabupaten Parimo harus memberikan pelayanan yang baik atau lebih meningkatkan pelayanannya agar tidak ada lagi kasus kematian ibu dan bayi.
Begitu juga rumah sakit di Kecamatan Tinombo dan Moutong serta Puskesmas di seluruh wilayah Kabupaten Parimo, harus meningkatkan pelayanan agar raport merah ini bisa berubah.
Terkait dengan hal itu, pada kesempatan yang sama Kepala Bappeda Sulteng, Prof. Dr. Patta Tope mengatakan bahwa untuk meningkatkan IPM secara umum harus memperhatikan tiga hal, yakni angka rata- rata lama sekolah, angka lama harapan hidup dan tingkat kesejahteraanya.
“Kalau anda mau bangun negeri ini orangnya harus pintar, artinya sekolahnya lama, sehat atau umurnya panjang, ini dilihat rata- rata lamanya Sekolah dan umur harapan hidup dan juga sejahtera atau layak hidup bisa dilihat dari belanjanya yang banyak,jadi dari segi kesehatan bisa mengurangi angka kematian ibu dan bayi,’’ paparnya.
(mg4/Palu Ekspres)