Soal Pemberhentian Ketua RT/RW, Pjs Walikota Diminta Akhiri Kedzaliman Danny Pomanto

  • Whatsapp

Menurut Basar, pemberhentian tersebut merupakan sikap tidak etis yang ditunjukkan seorang pemimpin daerah. Telah merusak sistem demokrasi masyarakat bawah.

“Bagaimana pun itu tidak benar karena alasannya sangat tidak masuk akal. Apalagi kita ini kan dipilih warga, masa yang berhentikan walikota. Ini sangat tidak etis dan telah mendzalimi kami warganya,” sesal dia.

Bacaan Lainnya

Oleh karena itu pria bergelar sarjana ilmu sosial ini pun meminta agar Pjs Walikota Makassar saat ini mengambil tindakan. Dia meminta agar kedzaliman Danny Pomanto dihentikan.

“Karena kalau situasi begini, akan sama seperti sebelumnya, warga hanya jadi korban karena kepentingan pribadi seseorang,” tukasnya.

Selain pemberhentian Ketua RT/RW, dari informasi yang beredar, tenaga kontrak hingga honorer yang tidak mau bekerja untuk kepentingan Danny Pomanto dan keluarganya juga bernasib sama. Tidak terkecuali, seluruh pejabat di lingkup Pemkot Makassar.

Untuk diketahui, baru-baru ini sejumlah Ketua RT/RW dari berbagai kelurahan mendatangi Gedung DPRD Makassar. Mereka menyampaikan keberatan atas pencopotan tanpa alasan yang dialami.

Menurut mereka, pemberhentian Ketua RT/RW mestinya berdasarkan musyawarah. Kemudian ada usulan dari masyarakat disertai dengan alasan serta bukti-bukti, jika memang telah dilakukan pelanggaran.

Tidak boleh seenaknya. Apalagi karena kepentingan politik pribadi maupun keluarga.

Ketua sementara DPRD Makassar, Supratman yang mendengarkan aspirasi itu pun setuju jika keputusan pemberhentian sejumlah RT/RW harus dipertanyakan dan diklarifikasi oleh pemerintah kota.

Dia khawatir pemecatan oleh Wali Kota Makassar, Danny Pomanto itu memuat kepentingan politik, utamanya jelang Pemilihan Wali Kota Makassar dan Pemilihan Gubernur Sulsel 2024.

Menanggapi iu, Penjabat Sementra (Pjs) Wali Kota Makassar, Andi Arwin Azis mengaku memang mendapat banyak laporan terkait pemberhentian Ketua RT/RW secara sepihak. Ia menyebut bahwa tindakan itu telah membuat gaduh.

“Kalau sudah jadi gaduh, saya berencana melihat kalau semakin gaduh, banyak laporan ke saya. Banyak yang tiba-tiba sepihak dilaporkan, banyak yang tiba-tiba diberhentikan,” ungkapnya kepada wartawan, Jumat (27/9).

Pos terkait