Sementara itu, dalam survei ini juga tercatat bahwa jumlah pemilih yang tidak lagi akan mengubah pilihannya sebesar 77 persen. Dengan demikian, mayoritas pemilih di Kabupaten Bone sudah mantap dengan pilihan masing-masing.
Dari hasil survei ini terpotret paslon Andi Asman Sulaiman-Andi Akmal Pasluddin (Beramal) sulit terkejar lagi.
Profesor Burhanuddin Mustadi juga memaparkan bahwa tingginya elektabilitas Andi Asman Sulaiman dipengaruhi oleh berbagai faktor, antara lain karena Andi Asman dinilai sosok pemimpin yang memperhatikan rakyat, putra asli daerah, berpengalaman dalam pemerintahan, telah terbukti hasil kerjanya serta memiliki kemampuan komunikasi politik yang bagus,
Sebagai informasi, Lembaga Survei Indikator melakukan riset pada tanggal 26 September hingga 3 Oktober 2024 untuk pemilihan bupati (Pilbub) Bone, Sulsel.
Pengumpulan data survei ini merupakan populasi seluruh warga negara Indonesia di Kabupaten Bone, Sulsel yang punya hak pilih dalam pemilihan umum, yakni mereka yang sudah berumur 17 tahun atau lebih, atau sudah menikah.
Penarikan sampel menggunakan metode multistage random sampling. Dalam survei ini jumlah sampel basis sebanyak 400 orang se-Kabupaten Bone yang terdistribusi secara proporsional.
Metode yang digunakan adalah metode simple random sampling, yang memiliki toleransi kesalahan (margin of error–MoE) sekitar ±5 persen pada tingkat kepercayaan 95,0 persen.
“Sedang quality control terhadap hasil wawancara, dilakukan secara random sebesar 20% dari total sampel oleh supervisor dengan kembali mendatangi responden terpilih (spot check). Dalam quality control tidak ditemukan kesalahan berarti,” demikian laporan Indikator
Survei yang bertajuk “Peluang Menang Calon Calon Bupati di Kabupaten Bone”, ini ingin memotret sikap dan perilaku calon pemilih di kabupaten Bone untuk mengetahui peta dukungan politik elektoral dan ingin mengetahui faktor-faktor penting apa yang berkaitan dengan pilihan-pilihan tersebut sekaligus melihat persepsi warga kabupaten Bone terkait isu-isu mutakhir yang mengemuka.
Menurut akademisi dan pengamat politik dari Unhas, Dr H. Adi Suryadi Culla MA, dengan rentang jarak angka yang demikian besar, dapat dikatakan bila pasangan calon (paslon) Beramal sudah sulit terkejar lagi. “Mengingat waktu pemilihan hanya tersisa kurang lebih satu bulan lagi. Biasanya perubahan paling tinggi hanya sekitar 2 persen. Artinya pasangan Andi Asman dan Andi Pasluddin tidak mungkin terkejar lagi,” jelas Adi.