Penyaluran Kredit di Sulteng Capai Rp57,86 Triliun, Tumbuh 23,03% di Oktober 2024

  • Whatsapp
Kepala OJK Sulteng Bonny Hardi Putra. Foto: Dok

Palu, PaluEkspres.com– Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) Bonny Hardi Putra menilai kinerja intermediasi perbankan tumbuh positif dengan profil risiko yang terjaga.

Hal itu disampaikan Kepala OJK Provinsi Sulteng Bonny Hardi Putra melalui keterangan tertulis yang diterima media ini, Jumat (20/12/2024).

Bacaan Lainnya

Bonny menjelaskan, pada Oktober 2024, pertumbuhan kredit masih melanjutkan double digit growth atau pertumbuhan dua digit yaitu sebesar 23,03 persen yoy, dari Rp57,26 Triliun pada September 2024 menjadi Rp57,86 triliun.

Pertumbuhan kredit perbankan di Sulteng secara persentase jauh melampaui pertumbuhan nasional yang hanya mencapai 10,92 persen yoy.

Berdasarkan kategori debitur, kredit menengah tumbuh 33,33 persen dari Rp1,59 Triliun pada Oktober 2023 menjadi Rp2,12 Triliun pada Oktober 2024 dengan kualitas NPL yang masih terjaga sebesar 3,29 persen atau masih di bawah threshold 5 persen..

Disusul Kredit Kecil tumbuh 18,36% dari Rp 5,61 Triliun menjadi Rp 6,64 Triliun dengan kualitas NPL di posisi 3,56 persen.  Kemudian Kredit UMKM tumbuh 15,03% dari Rp15,44 Triliun pada Oktober 2023 menjadi Rp 17,76 Triliun pada Oktober 2024 dengan kualitas NPL yang masih terjaga 2,61 persen.

“Kredit Mikro juga tetap tumbuh sebesar 9,22 persen dengan NPL 1,75 atau terendah dari 4 kategori penyaluran kredit dari sisi debitur,” katanya.

Disisi lain, penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) perbankan tercatat sebesar Rp36,85 triliun atau tumbuh 15,30 persen (yoy). Kinerja intermediasi perbankan terjaga pada level yang tinggi dengan Loan to Deposit Ratio (LDR) 156,97 persen dan tingkat rasio kredit bermasalah terkendali dengan non-performing loan 1,47 persen. (bid/paluekspres)

Pos terkait