PALU EKSPRES, LAMPUNG – Tindakan Polda Lampung berfoto dengan lima mayat terduga pelaku begal direspons penyelidikan oleh Mabes Polri. Pasalnya, sebagian masyarakat menganggap foto yang tersebar di media sosial itu tidak manusiawi.
“Awalnya satuan reserse bernama Tekad 308 Polda Lampung tengah menyelidiki kasus begal yang terjadi di sana,” kata Karo Penmas Polri, Brigjen Pol Rikwanto, menjelaskan kronologis foto itu.
Tim Tekad 308 menelusuri jejak pelaku pembegalan yang diduga bekerja secara berkelompok. Lima penyamun itu, ujar Rikwanto, biasa menggunakan dua motor. Masing-masing motor ditumpangi dua dan tiga pelaku.
“Kalau dua orang atau tiga orang itu beraksi, bisa dapat tiga motor,” terang Rikwanto.
Setelah menemukan waktu yang tepat, polisi mengejar dan menangkap komplotan asal Jabung, Lampung Timur, itu pada Sabtu dinihari (1/4/2017).
Namun, upaya tersebut mendapat perlawanan dari para pelaku sekira pukul 02.15 WIB. Baku tembak tak terelakkan di Jembatan Layang Srengsem, Panjang, Bandar Lampung.
Lanjut Rikwanto, akhirnya para pelaku dilumpuhkan dengan tembakan mematikan. Lima begal itu tertembak di sejumlah bagian vital dan tewas dalam perjalanan
Aparat Polda Lampung sempat melarikan mereka ke Rumah Sakit Polri tetapi nyawa mereka tidak tertolong sebelum tiba di RS.
“UGD juga mengecek, ternyata (pelaku) sudah meninggal. Kemudian diarahkan ke kamar jenazah,” tutur Alumni Akpol 1988 itu.
Saat tiba di depan kamar jenazah pukul 03.00 WIB, lanjut Rikwanto, ternyata ruangan dalam kondisi terkunci. Kemudian, sesampainya di Rumah Sakit, Ruang jenazah baru dibuka pukul 05.00 WIB.
“Saat bersamaan, jenazah masih di mobil dan ada darah menetes. Agar mobil tidak menumpuk (berceceran darah), jasad pelaku dipindahkan ke kamar jenazah dan disimpan dulu di rerumputan taman di sana,” jelas Rikwanto.
Spontan saja salah satu aparat berinisiatif untuk mengabadikan momen dan diikuti petugas yang lainnya.
“Yang lain secara spontan (ikut berfoto). Tidak ada koordinasi ikut-ikutan ambil foto,” klaimnya.
(Fajar/PE)