PALU EKSPRES, JAKARTA – Ketua Umum Gerakan Pemuda (GP) Ansor Yaqut Cholil Qoumas mengklaim perkembangan politik saat ini sudah semakin mengancam Indonesia. Menyikapi itu, Yaqut tegas menyatakan akan tetap memegang teguh politik kebangsaan.
Khusus politik di ibukota, dia menilai sudah dalam kondisi terancam. Jika dibiarkan, lanjut dia, akan dengan cepat merembet ke daerah lain.
“Saya bilang, kalau kita sekarang harus pegang teguh berpolitik secara kebangsaan,” ujarnya di markas GP Ansor, Jalan Kramat Raya, Senen, Jakarta Pusat, Jumat (7/4).
Kendati demikian, dia mengaku tidak memberikan dukungan kepada duet Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat yang bertamu kemarin siang secara personal.
Hanya, dia menganggap bahwa pasangan petahana itu merupakan perwakilan dari kemajemukan bangsa untuk mempertahankan NKRI.
“Pak Ahok Pak Djarot sebagai wasilah sebagai perantara mempertahankan negara ini. Sudah tidak ada pilihan, ini wasilah,” terangnya.
Selain itu, sambungnya, GP Ansor memastikan bahwa paham politik kebangsaan yang dianutnya tak akan memberi dukungan pada kelompok membesarkan Islam garis keras.
“Ansor NU tidak akan berikan dukungan pada kelompok berpontensi membesarkan Islam radikal,” tuturnya.
Oleh karena itu, dia meminta jika ada anggota GP Ansor yang mendukung Islam garis keras untuk segera dilaporkan.”(Jika kedapatan) Besoknya saya buat surat pemecatan,” pungkasnya.
(uya/JPG/PE)