PALU EKSPRES, BENGKULU – Akibat keterbatasan ekonomi, Aspen Ekwandi, 39, warga Desa Sinar Bulan, Kecamatan Lungkang Kule Kabupaten Kaur, Bengkulu, menyembunyikan jasad bayinya ke dalam tas dan membawanya pulang.
Mirisnya lagi, Aspen harus naik kendaraan umum saat pulang dari rumah sakit sambil menyembunyikan jasad bayi, karena dia tak mampu menyewa ambulans.
Perangkat Desa Sinar Bulan, Kecamatan Lungkang Kule Kabupaten Kaur, terpaksa membungkus jasad bayinya dengan menggunakan tas.
Aspan tidak sanggup membayar uang jasa mobil ambulance untuk membawa jasad bayinya yang meninggal di RSUD M Yunus Bengkulu.
Seperti dilansir Rakyat Bengkulu, peristiwa bermula saat istri Aspen, Sri Sulismi, 37, datang ke RSUD Kaur hendak melahirkan.
Setibanya di RSUD Kaur Sri melahirkan secara cesar. Kelahiran putri keempat mereka ternyata mengalami kelainan di bagian kepala yang membesar (hydroschepalus).