Begini Hitung-hitungan Prospek Industri Budidaya Bandeng di Sulteng

  • Whatsapp

Hasil analisasi yang diperoleh,  katanya, kandungan  mercury pada hasil budidaya bandeng sebesar 0,1193 mg/kg. Masih tergolong sangat aman untuk dikonsumsi sesuai batas standar, yakni 0,0258-1,00 mg/kg. Begitu juga Cadmiun yang dikandung serbesar 0,0439 mg/kg, masih pada ambang batas toleransi, yakni 0,0111-0,100 mg/kg. Terakhir, adalah kandungan Plumbum sebesar 0,1706 mg/kg, juga nilainya  masih pada ambang batas toleransi, yakni 0,0266-0,300 mg/kg.

“Budidaya bandeng ini menjadi tolok ukur apakah kondisi lingkungan di sekitar pelabuhan itu terjaga dengan baik atau tidak. Kalau air lautnya tidak tercermar, pasti ikan bandengnya nanti berkembang bagus dan sehat serta aman untuk dikonsumsi,” ujar Atjo yang juga penemu teknologi supra intensif Budiaya Udang Vaname.

Bacaan Lainnya

Hasanuddin Atjo menambahkan bahwa PPI Donggala merupakan salah satu dari empat pelabuhan di Sulteng yang akan menjadi percontohan dalam pengelolaan pelabuhan dengan sistem “ecoport”, di mana seluruh pihak yang terlibat di dalam kawasan pelabuhan wajib untuk me-nol-kan limbah dan pencemaran udara, darat maupun perairan di sekitar pelabuhan.

Atjo sebelum mengakhiri paparannya, menyampaikan sejumlah rekomendasi untuk ditindaklanjuti,  di antaranya diperlukan regulasi dalam rangka gerakan massal industri budidaya bandeng Nasional.  Rekomendasi lainnya adalah, pada workshop nasional Industrialisasi Bandeng yang rencananya dilaksanakan pada Bulan Juli 2017 di Palu yang merupakan kerjasama Kemenko Maritim dengan Pemprov Sulteng, sangat diharapkan keterlibatan MAI dalam membantu menyusun rekomendasi workshop.

(fit/Palu Ekspres)

Pos terkait