Thaqif tidak kerasan dan tertekan dengan kondisi di sekolahnya. ’’Ya Allah, tolong bukalah hati orang tua saya agar mengizinkan saya pindah ke sekolah lain karena saya sudah tidak tahan lagi,’’ tulis Thaqif di buku hariannya semasa masih hidup.
Kepala Sekolah Maahad Eahfiz al-Jauhar Mohammad Afdhaluddin tidak mau berkomentar banyak mengenai kasus itu. Menurut dia, seluruh laporan internal sudah diserahkan kepada pihak kepolisian. ’’Kami sedang menunggu laporan rumah sakit terkait dengan penyebab kematian Thaqif,’’ ujarnya.
Dzuraidah Ahmad, bibi Thaqif, menyatakan bahwa pihak keluarga terkejut dengan kematian Thaqif. Namun, mereka sudah menerimanya. ’’Namun, jika penyelidikan polisi menunjukkan bahwa luka dan kematiannya disebabkan pukulan oleh asisten pengawas, kami harap ada tindakan terhadap pelaku,’’ ungkapnya.
Kematian Thaqif itu membuat para aktivis mendesak agar sekolah-sekolah keagamaan ditertibkan. Biasanya, sekolah tahfiz atau penghafal Alquran tidak terdaftar di Kementerian Pendidikan, melainkan hanya di departemen keagamaan setempat.
Di lain pihak, Perdana Menteri (PM) Malaysia Najib Razak juga menyatakan belasungkawanya atas kematian Thaqif. ’’Saya ingin agar penyelidikan kasus ini dipercepat dan langkah hukum ditegakkan terhadap pelaku,’’ cuit Najib di akun Twitter-nya.
(AFP/Reuters/BBC/sha/)