Angka Pengangguran Sulteng Terendah di Kawasan Sulampua

  • Whatsapp

PALU EKSPRES, PALU – Badan Pusat Statistik (BPS) Sulteng melaporkan, tingkat pengangguran terbuka (TPT) Sulteng pada Bulan Februari 2017 terendah di kawasan Sulampua, yakni 2,97 persen atau 46. 3 ribu orang dari 1.557 juta angkatan kerja di daerah ini.

Bahkan, TPT Sulteng jauh lebih rendah dibandingkan angka TPT nasional, yakni 5,33 persen.

Bacaan Lainnya

Hal itu disampaikan  Kabid Statistik Sosial BPS Sulteng Sarmiati  saat press releas BPS Triwulan I 2017 yang dipimpin oleh Kepala BPS Sulteng Faisal Anwar baru-baru ini.

Dalam laporan BPS Sulteng tersebut, tujuh provinsi dinilai mampu menekan tingkat pengangguran terbuka di bawah angka TPT nasional. Selain Provinsi Sulteng, provinsi yang tergolong TPT nya di bawah angka nasional adalah Sulawesi Barat (2,98), Sulawesi Tenggara (3,14), Gorontalo (3,65), Papua (3,96), Sulawesi Selatan (4,77), serta Maluku Utara (4,82).

Untuk Kawasan Sulampua, Provinsi Maluku tertinggi tingkat penganggurannya, yakni 7,7 disusul Papua Barat (7,52),  dan   Sulawesi Utara 6,12.

Sarmiati mengatakan, walau prosentase TPT Sulteng pada Bulan Februari 2017 tergolong yang terendah dari 10 provinsi di kawasan Sulampua (Sulawesi, Maluku dan Papua), namun  menurun 0,49 poin (5,4 ribu orang) dibandingkan TPT Sulteng pada Februari 2016 yang sebesar 3, 46 persen atau 51,7 ribu orang.

Merujuk sektor lapangan kerja tambahnya, pertanian dinilai sebagai sektor yang paling banyak menyerap tenaga kerja, disusul Jasa  sebanyak 287,8  ribu orang atau 19,05 persen, dan Perdagangan 251,2 ribu orang atau 16,63 persen.

“Setidaknya terdapat 709, 5 ribu orang bekerja di bidang pertanian, atau 46,96 persen dari total penduduk bekerja,” ucap Sarmiati.

Ia mengungkapkan masa panen periode Februari-Maret 2017 lebih besar dibandingkan periode yang sama di tahun sebelumnya. Peningkatan produksi pangan ini diperkirakan menjadi faktor utama penyerapan tenaga kerja sektor pertanian.

“Dengan begitu daya serap tenaga kerja sektor pertanian lebih tinggi di Februari 2017 dibanding 2016, karena itu angka penganggurannya pun lebih rendah,” jelasnya.

BPS juga mencatat,  pada Februari 2017 tingkat pengangguran di desa menurun sebanyak 2,45 persen  dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Sedangkan tingkat pengangguran di perkotaan 4,34 persen, naik 1,13 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

Pos terkait