Masyarakat Sulteng Masih Berorientasi Pegawai

  • Whatsapp

PALU EKSPRES, PALU – Pola pikir masyarakat Sulteng umumnya masih menjadikan pegawai negeri sipil (PNS) sebagai pilihan untuk bekerja. Orientasi itu bahkan masih menjadi pola pikir dikalangan lulusan sarjana.

Demikian pendapat Asisten Pemerintahan, Hukum dan Politik sekretariat daerah Pemprov Sulteng, Hidayat Lamakarate, usai mengukuhkan Dewan Pengurus Wilayah (DPW) Sulteng dan tiga dewan pengurus daerah (DPD) Himpunan Pimpinan Pendidik Pelatihan Ketenagakerjaan Kewirausahaan (HP3KI), di gedung pogombo kompleks Kantor Gubernur Sulteng baru-baru ini.

Bacaan Lainnya

Menurutnya, ada puluhan ribu lulusan sarjana yang ditelurkan  perguruan tinggi di Sulteng setiap tahunnya. Misalnya Universitas Tadulako (Untad) Palu, dalam setahun   rata-rata dalam menelurkan 5000 sarjana.  Semua lulusan sarjana itu masih berorientasi menjadi pegawai.

Padahal kata Hidayat, kemampuan pemerintah daerah hanya bisa merekrut 200an pegawai dalam setahun.
“Begitu juga di sektor swasta hanya mampu merekrut 100 atau 20dalam setahun Maka itu saya harap HP3KI dapat mencetak para wirausahawan disini guna membantu pemerintah daerah mengatasi pengangguran,”kata Hidayat.

Pemerintah daerah menurutnya memang perlu mengarahkan masyarakat mengubah pola pikir dan membimbing agar tertarik serta menekuni dunia kewirausahaan.

Sebab dunia usaha dapat menyerap banyak tenaga kerja baru serta menggerakan perekonomian. Hal Itu sejalan dengan misi pertama pembangunan Sulteng, yaitu meningkatkan pertumbuhan ekonomi melalui pemberdayaan ekonomi kerakyatan.

Karena itu HP3KI diharap dapat membantu pemerintah daerah dalam mengatasi persoalan sumberdaya lokal, dengan cara meningkatkan dan pengetahuan masyarakat umum serta mempercepat kewirausahaan guna menekan angka kemiskinan dan pengangguran terdidik di Sulteng.

Pos terkait