PALU EKSPRES, SEMARANG – Cita-cita Muhammad Adam menjadi polisi berakhir tragis. Dia mengembuskan napas terakhir setelah mengikuti apel pembinaan di Akademi Kepolisian di Semarang, Jawa Tengah, Kamis (18/5) dini hari. Dada Adam lebam diduga karena pukulan seniornya.
Sebagaimana dilaporkan Jawa Pos Radar Semarang, Adam adalah taruna Akademi Kepolisian (Akpol) tingkat II. Kejadian bermula saat dia mengikuti apel malam. Kala itu dia menuju flat taruna tingkat III untuk melaporkan sesuatu.
Selanjutnya, semua taruna tingkat II dikumpulkan. Saat itu dilakukan pembinaan fisik bersama-sama. Hampir semua mengalami pemukulan.
Berita Terkait
Namun, beberapa saat kemudian, Adam diminta ke depan. Ketika itulah dilakukan pemukulan lima hingga enam kali oleh Brigtutar KS. Pada pukulan terakhir tersebut, Adam merasa kesakitan dan tidak sadarkan diri.
Adam lalu dibawa ke Rumah Sakit Akpol sekitar pukul 02.00. Namun, nyawa remaja kelahiran 20 Juni 1996 tersebut tidak tertolong. Polda Jateng mendapatkan konfirmasi meninggalnya Adam pukul 08.00 WIB.
Kadivhumas Mabes Polri Irjen Setyo Wasisto menuturkan, 21 taruna yang mengetahui kejadian tersebut diperiksa intensif. “Mereka masih saksi dalam kejadian tersebut,” jelasnya.
Berdasar otopsi Polda Jateng, paru-paru Adam terluka. Kabidhumas Polda Jateng Kombespol Djarod Padakova menyatakan, otopsi dilakukan kemarin siang (18/5) hingga sekitar pukul 17.00 WIB. Sebelum otopsi dilakukan, pihaknya meminta persetujuan keluarga korban.
“Ibu dan kakaknya yang datang ke RS Bhayangkara Semarang,” ucap Djarod kepada Jawa Pos Radar Semarang.
Djarod menambahkan, berdasar hasil otopsi, ditemukan luka memar bekas pukulan di dada kiri dan kanan korban. Menurut keterangan hasil otopsi tim medis, korban tewas karena mengalami gagal napas sehingga kekurangan oksigen.
“Hasil otopsi sudah keluar. Korban luka di bagian paru-paru kanan dan kiri karena tekanan kuat. Kemudian, korban pingsan dan kekurangan oksigen,” katanya.
Djarod menjelaskan, kepolisian telah menemukan dua barang bukti di lokasi kejadian. Barang bukti yang telah disita tersebut adalah kopel alias sabuk dan tongkat kecil terbuat dari plastik. Saat ini pihaknya telah melakukan penyelidikan terkait kepemilikan barang itu.