Sekkot Palu, Drs Aminuddin Atjo bersama dengan Kepala Pusat Indutri Rotan Nasional (Pirnas) Palu, Prof Tjandra, Kepala Administrator KEK Palu, Sudaryano Lamangkona, Kabag Humas dan Protokol Pemkot Palu Akram S Sos,serta Kabid Perindustrian Perindagkop Kota Palu, Jermia saat menerima kunjungan Kemenprindag RI di Kantor Walikota Palu.
PALU,PE-SEKKOT Palu, Drs H Aminuddin Atjo mengatakan saat ini Kota Palu ditetapkan sebagai pusat pengembangan rotan. Palu memiliki infrastruktur yang memadai untuk mendukung industri komoditi tersebut.
“Berangkat dari kondisi inilah, kami mencoba menjadikan komoditas ini menjadi komoditas unggulan yang diolah menjadi barang jadi yang dapat memberikan nilai tambah bagi Kota Palu. Disamping komoditi lain yang tak kalah pentingnya,”katanya.
Ini diungkapkannya ketika menerima kunjungan silaturahim dari Kementerian Perindutrian dan Perdagangan (Kemenperindag) RI di ruang kerjanya Senin 5 Agustus 2015.
Potensi ini pulalah yang menjadi salah satu sektor yang strategis untuk membangun Kota Palu melalui pengembangan industri dan tatanan perdagangan, khususnya industri rotan.
Industri yang mengembangkan rotan sebagai produk unggulan di Palu kata Aminuddin mempunyai potensi besar untuk berkembang. Itu karena tingginya permintaan rotan dari luar negeri. Karena itu untuk memenuhi kebutuhan luar negeri, industri yang akan dikembangkan harus meningkatkan kualitas yang akan dihasilkan.
Hadir dalam pertemuan tersebut ikut mendampingi Kepala Pusat Indutri Rotan Nasional (Pirnas) KEK Palu, Prof Tjandra, Kaban Administrator KEK Palu, Sudaryano Lamangkona, Kabag Humas dan Protokol Pemkot Palu Akram S Sos MSi, Kabid Perindustrian Perindagkop Kota Palu Jermia. Sedangkan dari perwakilan Kemenperin RI dipimpin langsung staf ahli Sakri Widianto, Fahmi dan Revina, Sri serta Erna. Dalam kesempatan tersebut, pihak Kemenperin RI berharap agar industri rotan di Palu lebih di genjot lagi dan mendorong semua kalangan dunia usaha untuk menggunakan produk rotan maupun di sektor pendidikan, olehnya itulah yang menjadi dasar pihaknya melihat langsung perkembangan industri UMKM dan tentunya ini juga di barengi dengan kebutuhan akan mesin produksi.(humas dan protokol pemkot)