Perampok Bersenpi Gasak Gaji dan THR Miliaran Rupiah, Begini Kronologisnya

  • Whatsapp

PALU EKSPRES, KUTIM – Kerja kepolisian jelang Lebaran semakin berat. Betapa tidak, aksi perampokan lagi-lagi terjadi menjelang Hari Raya Idul Fitri ini. Kali ini terjadi di Kutai Timur (Kutim), Kaltim. Komplotan perampok bahkan melengkapi diri dengan senjata api (senpi) saat beraksi.

Mereka menggasak duit miliaran rupiah milik PT Multi Pacific Indonesia (MPI) Kutim. Padahal, uang tersebut akan dibayarkan ke karyawan sebagai tunjangan hari raya (THR) dan gaji. Besarnya Rp 1,1 miliar.

Bacaan Lainnya

Informasi yang dihimpun Kaltim Post (Jawa Pos Group), perampokan terjadi di kantor besar PT MPI di Muara Bulan, Desa Baay, Kecamatan Karangan, Kutim, Jumat (16/6) pukul 11.30 Wita.

Sehari sebelumnya, Kepala TU PT MPI Silalahi mengambil uang untuk penggajian karyawan di Sangatta. Saat itu, dia dikawal dua anggota brimob. Kembali dari Sangatta setelah perjalanan selama enam jam, mereka tiba di Kantor PT MPI. Ketika itu, kedua brimob tersebut langsung kembali ke pos PT Gunta Samba (masih satu grup dengan MPI) di Ampanas, Desa Pengadan. Sementara duit miliaran disimpan di rumah Silalahi.

Keesokan paginya, sekira pukul 07.00 Wita, uang dibawa ke kantor untuk penggajian karyawan. Sekira pukul 11.25 Wita, muncul dua orang lelaki menggunakan sepeda motor.

Mereka langsung berhenti di depan pintu kantor. Wajah keduanya ditutupi masker hitam. Mereka juga mengenakan topi hitam. Di belakang tubuh lelaki misterius itu, menyandang senpi laras panjang. Mereka pun turun dari sepeda motor, lantas masuk ke kantor besar PT MPI.

Satu orang pelaku menuju ke ruangan Koordinator Estate Manager. Sedangkan seorang pelaku lainnya berjaga di depan pintu masuk sambil menodongkan senjata api laras panjang ke arah karyawan.

Di dalam ruang tersebut, ada tiga karyawan yang sedang menghitung uang gaji karyawan. Tiba-tiba pelaku langsung melempar tas ransel warna hitam sambil menodongkan senjata api rakitan laras pendek dengan tangan kirinya. Kemudian mengambil senpi pendek lagi, dan ditodongkannya dengan tangan kanan (kedua senpi ditodongkan) ke kepala salah satu karyawan, yakni Rony.

Perampok itu lantas berkata, “Jangan bergerak! Kalau bergerak nanti saya bunuh! Cepat masukkan uang ke tas”. Merasa terancam, tiga karyawan tersebut memasukkan uang—saat itu uang berada di lantai—ke dalam tas ransel maupun karung beras yang disiapkan pelaku.

Pos terkait