Kala Bersaing, Sevel Tutup Massal

  • Whatsapp

PALU EKSPRES, JAKARTA – Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) melihat penutupan 7-Eleven secara massal per hari ini, 30 Juni 2017 murni akibat persaingan bisnis. Persaingan ritel modern begitu keras dan sangat ketat.

Ketua Pengurus Harian YLKI Tulus Abadi menilai, tutupnya Sevel bukan ke arah persoalan kartel. Namun memang pasar menentukan sendiri keberlangsungan Sevel itu sendiri.

Bacaan Lainnya

“Dari sisi konsumen enggak ada pengaruhnya, enggak terlalu ada kaitannya. Mungkin lebih karena persaingan ritel modern cukup keras dan ketat, mau enggak mau pasar yang menentukan. (Murni karena persaingan) saya rasa begitu,” tegasnya kepada JawaPos.com, Jumat (30/6).
Ilustrasi

Tulus menambahkan, ritel modern sekelas Sevel yang berskala internasional semestinya tidak mungkin salah melihat pasar. Sevel pastinya bisa memahami kebutuhan pasar dan apa yang diinginkan pasar.

“Semestinya sekelas Sevel tidak ya, kelas internasional, Sevel harusnya bisa baca pasar dengan cermat. Supply demand seperti apa, dan bisnisnya seperti apa,” jelasnya.

Untuk diketahui, seluruh Sevel tutup massal hari ini. Tulus berharap pihak Sevel tetap memenuhi hak-hak karyawan yang paling terkena dampak.

“Untuk karyawan asal dipenuhi saja, kalau ritel masih banyak pilihan bagi konsumen,” tandasnya.

(cr1/JPG)

Pos terkait